TEMPO.CO, Surabaya - Para putra-putri kiai di Pulau Madura yang tergabung dalam Aliansi Lora for Saifullah Yusuf (Alos) menyatakan dukungannya kepada pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno atau Gus Ipul-Puti Guntur di pemilihan gubernur Jawa Timur.
Pernyataan dukungan itu disampaikan di salah satu hotel di Kota Sampang, Selasa malam, 17 April 2018. Ketua Alos Ra Khoiron Zaini mengatakan, Alos terdiri dari putra-putri kiai di Madura yang lazim disebut lora dan ning.
Simak: Seknas Jokowi Menilai Gus Ipul-Puti Guntur Pemimpin Zaman Now
Menurutnya, sebagai anak kiai, mereka mempunyai kedekatan dengan pengasuh pesantren selaku pemegang kekuasaan tertinggi di lingkungan pondok. “Kami sebagai kepanjangan tangan para kiai dan ulama sudah sewajarnya mendukung dan mengamankan instruksi mereka,” kata Khoiron dalam pernyataan tertulis.
Khoiron sendiri merupakan pengasuh Pesantren Miftahul Ulum, Karang Durin, Sampang. Ia juga Ketua Majelis Salawat At-Taufiq, sekaligus putra almarhum KH Ahmad Zaini Sholeh. Selain lora dan ning, deklarasi dukungan Alos pada Gus Ipul-Puti juga dihadiri sejumlah gus, atau sebutan untuk anak kiai di Jawa Timur. Antara lain dari Pesantren Sidogiri, Pasuruan dan Lirboyo serta Ploso, Kediri. “Kita berjuang bersama-sama,” ujarnya.
Baca: Kekayaan Emil Dardak Rp 8,2 Miliar, Berapa Kekayaan Puti Guntur?
Khorion berujar setelah pernyataan dukungan itu ia dan kawan-kawan segera turun ke daerahnya masing-masing untuk menggalang kekuatan memenangkan Gus Ipul-Puti Guntur. Khoiron optimistis dukungan Alos berpengaruh signifikan pada suara calon nomor urut dua itu. “Kalau semua keputusan diambil dengan saran dan pertimbangan kiai, Insya Allah semua akan dimudahkan,” katanya.
Mendapat dukungan putra-putri kiai se-Madura, Gus Ipul bersyukur. Ia meminta Alos membantu proses sosialisasi memenangkan Gus Ipul-Puti usai pulang dari lokasi acara. “Pulang dari sini tinggal bekerja. Saya titip sampaikan kepada masyarakat tentang visi dan misi kami,” kata Gus Ipul.
Saifullah menuturkan berkomitmen melanjutkan kepemimpinan yang sudah baik dengan menyempurnakan lewat program yang lebih baik lagi. “Kami menyebutnya dengan perubahan berkelanjutan,” ujarnya.