TEMPO.CO, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said, menilai berbagai persoalan di Jawa Tengah tidak bisa diselesaikan hanya dengan swafoto atau selfie lalu mengunggahnya di media sosial.
"Selesaikan persoalan bukan dengan selfie, tapi pahami kepentingan masyarakat," kata Sudirman di Semarang, Senin, 16 April 2018.
Baca: Sudirman Said Ingin Cabut Kebijakan Lima Hari Sekolah
Selain itu, dia melanjutkan, pencarian solusi atas masalah yang dihadapi harus masuk ke persoalan, tidak semata di permukaan. Menurut dia, salah satu hal yang dihadapi Jawa Tengah saat ini adalah persoalan manajerial dalam kepemimpinan.
Ia menilai banyak program kerja yang bagus, tapi kedodoran dalam eksekusinya karena pemimpinnya tidak memiliki kemampuan manajerial. "Programnya baik tapi eksekusinya kedodoran, ini persoalan manajerial," kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini.
Karena itu, menurut Sudirman, persoalan yang dihadapi Jawa Tengah tidak bisa diselesaikan hanya dengan foto-foto, selfie, yang kemudian diunggah di media sosial. Menurut dia, masyarakat jangan terjebak dalam pencitraan yang dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.
Ia lalu menjelaskan perbedaan antara pencitraan dan reputasi. Reputasi, kata Sudirman, dibangun dalam jangka panjang, bisa dilacak, dan dipertanggungjawabkan kepada publik. "Sementara pencitraan merupakan bungkus yang tidak menggambarkan fakta yang sesungguhnya," katanya.
Baca: Ganjar Pranowo Minta Diajak Makan Bareng Sudirman Said
Secara terpisah, calon wakil Sudirman Said, Ida Fauziyah, menambahkan, dalam membangun Jawa Tengah harus melibatkan semua pemangku kepentingan. Ia melihat peran perguruan tinggi untuk turut serta menangani persoalan provinsi ini.
"Selama ini kampus tidak pernah diajak bicara untuk ikut mencari solusi mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi," kata mantan Ketua Umum Fatayat tersebut.