TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said, mengungkapkan provinsi ini pernah mengalami penurunan angka kemiskinan yang cukup tajam pada zaman kepemimpinan Gubernur Bibit Waluyo.
"Zaman Pak Bibit bisa turun 5,87 persen," kata Sudirman Said di Semarang, Sabtu, 14 April 2018.
Namun, dia melanjutkan, dalam lima tahun terakhir ini penurunannya stagnan pada angka 2,21 persen.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini yakin jika dia mendapat amanah untuk memimpin Jawa Tengah nantinya, ia bisa memangkas kemiskinan hingga 6 persen.
Baca juga: Gerindra Bantah Tak Menyokong Dana Kampanye Sudirman Said
"Target tinggi merupakan keharusan, konsekuensinya harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan," kata Sudirman Said.
Oleh karena itu, menurut dia, salah satu upaya untuk menekan kemiskinan, yakni dengan memberi pekerjaan layak dengan penghasilan yang lebih baik.
Dalam lima tahun, kata Sudirman Said, harus tercipta 5 juta lapangan pekerjaan. Ia menilai hal tersebut bukan hal yang sulit.
"Kalau dihitung, tiap desa minimal hanya butuh tercipta 100 lapangan usaha baru tiap tahun," katanya.
Baca juga: Perempuan Bangsa Ingin Menangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah
Menurut Sudirman Said, target tersebut tidak sulit jika melihat potensi ekonomi yang mencapai Rp 350 triliun per tahun yang bisa dikelola oleh gubernur.
Potensi ekonomi sebesar itu tidak hanya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) provinsi, tapi juga berbagai proyek yang dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), APBD kabupaten/kota, hingga investasi serta pembiayaan dari sektor swasta.