TEMPO.CO, Kupang - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi menilai calon wakil gubernur Nusa Tenggara Timur Emelia Nomleni sebagai perempuan tangguh.
"Kesan pertama Ibu Mega terhadap Ibu Emi ini dia rapih, cermat dan seorang wanita yang tangguh," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira melalui keterangan persnya, Jumat, 13 April 2018.
Baca: Megawati Bakal Turun Gunung Kampanyekan Gus Ipul-Puti Guntur
Hal ini disampaikan Andreas saat mendampingi Mama Emi mengelar kampanye dialogis di Waikomo, Kabupaten Lembata, NTT pada Kamis kemarin.
Andreas mengatakan, kesan Mega terhadap Emi disampaikan saat Megawati mengumumkan cagub dan cawagub NTT yang diusung PDIP di Jakarta pada Desember 2017 lalu.
"Ibu Megawati kami kenal sebagai perempuan tangguh yang melawan Orde Baru, dan Ibu Mega yang tangguh memberi komentar 'tangguh' juga kepada Ibu Emi. Saya rasa ini luar biasa karena Ibu Megawati itu jarang memuji orang," kata Andreas disambut tepuk tangan ratusan warga yang hadir.
Tidak hanya saat pengumuman cagub-cawagub NTT, kata Andreas, Megawati juga bertanya kepadanya soal Emi menjelang debat pertama Pilgub NTT pada 5 April lalu yang digelar di salah satu studio televisi nasional di Jakarta.
"Malam sebelum debat, sore harinya kami ada rapat di DPP, dan Ibu Mega bertanya soal persiapan Mama Emi," kata anggota DPR ini.
Andreas yang ikut menonton langsung debat mengaku takjub ketika melihat penampilan Emi dalam debat melawan enam kandidat laki-laki. Menurutnya, penampilan pasangan Marianus Sae ini menjawab keraguan publik terhadap calon perempuan.
Baca: Ketika Ganjar Pranowo Lebih Pilih Jokowi Ketimbang Megawati
"Saya duduk di baris depan saat debat. Saya lihat Ibu Emi menyampaikan visi misi, menjawab dan merespons pertanyaan secara luar biasa," tambah Andreas.
Menanggapi hal itu, Emi mengatakan berterima kasih atas pujian yang diberikan. Meski demikian, dia tidak mau terlena. "Kita makan puji boleh, tapi harus dibatasi. Kita harus kerja keras," kata Emi disambut riuh tepuk tangan.
Emelia Nomleni harus menjalani proses Pilkada NTT sendirian setelah pasanganya, calon gubernur Marianus Sae tersangkat kasus dugaan korupsi. Marianus Sae ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pasangan ini diusung koalisi PDIP dan PKB.