TEMPO.CO, Surabaya - Dua calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dan Puti Guntur Soekarno, terlibat perdebatan yang cukup sengit dalam acara debat kandidat pilgub Jatim 2018. Mereka beradu gagasan dan program bertema kesejahteraan rakyat pada acara yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa malam, 10 April 2018, tersebut.
Dalam debat segmen pertama, Puti Guntur diberi kesempatan mengajukan pertanyaan kepada Emil Dardak mengenai angka gizi buruk di Jawa Timur. Cucu proklamator RI itu menyoroti angka kecukupan gizi di Kabupaten Trenggalek yang dipimpin Emil Dardak. Namun Emil membalasnya dengan pertanyaan balik mengenai definisi berbagai jenis masalah kesehatan anak.
Baca: Ketua KPU Menilai Debat Pilgub Jatim Berlangsung Menarik
Suami Arumi Bachsin itu beberapa kali mempertanyakan kemampuan Puti dalam memetakan masalah gizi buruk. Keduanya terlibat perdebatan sengit. "Mbak Puti tahu enggak angka persentase gizi buruk di Jawa Timur? Bedanya stunting dengan kwashiorkor?"
Suasana pun menjadi panas, ditambah sorakan dan teriakan yel-yel masing-masing pendukung yang saling menjatuhkan kubu lawan. Puti tak menjawab pertanyaan Emil soal data. "Saya melihat langsung anak-anak stunting di desa di Trenggalek lho, Mas Emil. Stunting artinya tumbuh-kembang anak-anak di sana tidak sesuai dengan usianya," kata Puti.
Baca: Mau Debat Pilgub Jatim 2018, Khofifah Ziarahi Makam Sunan Ampel
Saat jumpa pers, Puti mengakui, suasana yang ramai oleh sorakan masing-masing pendukung mengganggunya dalam memahami arah debat. Gaung teriakan pendukung mengganggu suara Emil. "Saya sedikit tidak mendengar karena tadi sedikit gaung ya di dalam, misal jika ada pasangan lain yang bertanya," tuturnya.
Meski begitu, Puti menilai adu argumentasi merupakan hal biasa dan wajar dalam demokrasi. Ia pun tak akan mengambil hati atas kejadian itu. Bahkan ia mengatakan tak akan mengurangi rasa hormat dengan kubu lawan. "Memang mempertahankan argumentasi biasalah dalam proses demokrasi. Tidak akan mengurangi rasa hormat saya kepada Mas Emil dan Ibu Khofifah," katanya.