TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengambil sikap tenang walau Ganjar Pranowo bakal dilaporkan ke kepolisian oleh Forum Umat Islam Bersatu pada Selasa besok. Ganjar yang diusung PDIP dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah bakal dilaporkan lantaran membacakan puisi yang dianggap menyinggung umat Islam.
"Masyarakat bisa membedakan mana emas, mana loyang, mana padi, mana ilalang," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Senin, 9 April 2018. Dia menuturkan partainya percaya pemilih kini semakin matang dan cerdas memilih.
Baca: Diserang karena Baca Puisi, Ganjar Pranowo: Sudah Saya Maafkan
Ganjar ramai dibicarakan di media sosial lantaran membacakan puisi karya Mustofa Bisri alias Gus Mus. Puisi berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana, yang dibawakan Ganjar saat mengisi acara Rosi: Kandidat Bicara di stasiun televisi swasta pada awal Maret lalu, itu menuai kontroversi.
Puisi itu ramai dibicarakan di media sosial dengan keterangan foto dan video yang hampir sama dalam lebih dari satu akun Twitter serta Instagram. Ganjar dianggap mendiskreditkan Islam. Penggalan puisi yang dipermasalahkan adalah bait "Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat.."
Baca: Ganjar Pranowo Tetap Waspada Meski Unggul di 3 Survei Internal
Atas tudingan itu, Hendrawan merasa aneh. Menurut dia, puisi ciptaan kiai Nahdlatul Ulama itu merupakan puisi yang sangat dalam dan reflektif. "Merenungkan puisi tersebut seperti merenungkan perjalanan peradaban."
Apalagi, menurut Hendrawan, politikus partainya itu juga membacakan puisi tersebut dengan diiringi lagu Ilir-Ilir dari Sunan Kalijaga. "Sehingga terasa syahdu," ucapnya. "Jangan dipolitisasi."