TEMPO.CO, Pontianak - Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat, melakukan deklarasi Pilkada damai dan antihoax, serta menjaga pluralisme di Kalbar.
Ketua panitia rapat koordinasi I DAD Kalbar, Thadeus Yus yang memimpin pembacaan deklarasi Pilkada damai dan antihoax di Pontianak menyatakan, menolak berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
Baca: Awas, Sebar Hoax Pilkada 2018, Akun Media Sosial Bakal Ditutup
"Kami siap mendukung Pilkada Kalbar dengan damai, menjaga pluralisme di Provinsi Kalbar," ujar Thadeus Yus yang juga dikuti oleh seluruh peserta Rakor I DAD Kalbar di Pontianak, Sabtu, 7 April 2018.
Pada poin kedua deklarasi, DAD menyatakan mendukung kepolisian melakukan penegakan hukum untuk memberantas pelaku hoax dan ujaran kebencian.
Sementara itu, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Cornelis dalam sambutannya mengatakan, mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi berita hoax, dan jangan menyebarkannya lagi ketika menerima berita hoaks tersebut.
Baca: Cegah Hoax, Kominfo Gandeng KPU dan Bawaslu dalam Pilkada 2018
"Gunakanlah handphone atau media sosial untuk kegiatan yang positif, dan bukan untuk kegiatan yang macam-macam," ujarnya.
Ia menambahkan, saat menjabat sebagai gubernur Kalbar, dirinya sudah menandatangani bersama-sama pemerintah dalam menangkal hoax di Kalbar. Dia menilai kunci menangkal berita hoax tidak hanya oleh aparat penegak hukum. "Tetapi bagaimana masyarakat juga membantu pemerintah dalam mengantisipasinya," kata Cornelis.