TEMPO.CO, Bengkulu - Tiga pasangan kanditat Pilkada Kota Bengkulu 2018 membuat kontrak politik bersama segmen perempuan yang difasilitasi oleh organisasi perempuan Cahaya Perempuan Women's Crisis Center.
"Itu sudah merupakan kewajiban kami (kandidat), memperjuangkan hak-hak perempuan," kata salah seorang kandidat wali kota nomor urut empat, Wakil Wali Kota Bengkulu petahana Patriana Sosialinda di Bengkulu, Kamis, 29 Maret 2018.
Baca: Bawaslu Bakal Tutup 20 Akun Penyebar Hoax Pilkada 2018
Menurut Patriana, kontrak politik ini menjadi salah satu cara bagi pemilih dalam memastikan para calon yang mereka pilih agar nantinya benar-benar menjadi pemimpin daerah yang memperhatikan masyarakatnya.
"Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah berkurang karena aspirasi mereka belum terpenuhi, jadi untuk memastikan harapan-harapan masyarakat nanti diwujudkan, caranya dengan kontrak politik," kata dia.
Begitu juga dengan salah satu kandidat calon wakil wali kota pasangan nomor urut tiga, Dedy Wahyudi, yang mengatakan, segmen perempuan menjadi perhatian penting, apalagi perempuan menentukan fondasi keluarga dan lingkup lebih besarnya adalah daerah. "Kontrak politik itu penting, nanti menjadi pertanggungjawaban kami ke masyarakat," kata Dedy.
Baca: Debat Pilgub Sulsel 2018: Janji Bangun Jalan hingga Rumah
Sementara itu, Direktur Cahaya Perempuan WCC Bengkulu, Artety Sumeri, menjelaskan ada beberapa pokok yang diperjuangkan dalam kontrak politik bersama kandidat tersebut. "Kesetaraan gender, kesehatan perempuan dan bayi, pendidikan dan sisi kemiskinan, maupun tentang kekerasan seksual, kami ingin kandidat memberikan kepastian untuk memperjuangkan hal ini setelah menjadi pimpinan daerah," ujarnya.
Tiga kandidat yang menandatangani kontrak politik bersama segmen perempuan ini yaitu pasangan calon nomor urut 2, 3 dan 4. Sedangkan pasangan nomor urut 1 memilih tidak menghadiri kegiatan tersebut karena kegiatan dibalut dengan tema "Kepemimpinan perempuan untuk Pilkada Kota Bengkulu", tema ini dirasa menjadi salah satu bentuk dukungan bagi pasangan calon perempuan.
Pada 12 Februari 2018 lalu, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung partai Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusung oleh partai PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda dan Mirza diusung partai Golkar, PDIP dan Hanura.