TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meminta kepala daerah tetap berfokus kepada program pembangunan di wilayahnya meski tahun ini disibukkan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). Pesta demokrasi tak boleh mengganggu kinerja.
"Jangan karena sibuk pilkada, pembangunan dinomorduakan. Justru harus sebaliknya," kata Jusuf Kalla saat membuka rapat kerja pemerintah mengenai percepatan kemudahan berusaha daerah di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
Baca juga: Perang Dagang Amerika Serikat-Cina, JK: Berbahaya bagi Dunia
Pilkada 2018 diikuti oleh 171 daerah. Pesertanya terdiri dari 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Tahun depan juga akan digelar pemilihan umum untuk memilih anggita legislatif dan presiden serta wakil presiden.
Jusuf Kalla mengatakan pemerintah daerah juga harus tetap fokus mendorong investasi demi meningkatkan pembangunan. APBN dan APBD yang dimiliki saat ini tak cukup untuk membiayai semua program pembangunan yang dicanangkan. Pemerintah butuh bantuan pihak swasta.
Baca juga: Alasan JK Sebut Anies Baswedan Konsentrasi Urus DKI Jakarta Saja
"Untuk maju perlu investasi sekitar Rp 4 ribu triliun. Pemerintah, baik pusat dan daerah, tersedia di APBN anggaran belanja modal sekitar Rp 200 triliun. Itu tak cukup, jadi butuh lebih banyak lagi," katanya.