TEMPO.CO, Medan - Calon wakil gubernur dalam pilkada 2018 di Sumatera Utara, Sihar Sitorus, mendapat permintaan khusus saat mengunjungi masyarakat di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Medan. Masyarakat meminta Sihar mendatangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke daerah mereka.
"Kami harap Bapak sebagai mediator hadirkan Presiden bertemu dengan kami. Gubernur belum tentu bisa menyelesaikan masalah kami, hanya Presiden," ujar Moses, salah seorang warga, saat bertemu Sihar, Minggu, 25 Maret 2018.
Baca juga: Wakil Djarot, Sihar Sitorus Calon Kepala Daerah Terkaya
Permintaan masyarakat dilatarbelakangi konflik lahan yang terjadi antara warga dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Moses mengatakan dirinya dan warga lain ingin bertemu dengan Presiden untuk menyelesaikan konflik yang sudah berjalan bertahun-tahun itu. Salah satunya dengan memberikan sertifikat lahan kepada masyarakat sebagai dasar hak kepemilikan.
Apalagi, menurut Moses, lahan yang ditempati warga telah mempunyai ketetapan hukum. Melalui Surat Putusan Nomor 229 K/Pdt/1991 tertanggal 18 Mei 1995, Mahkamah Agung memutuskan masyarakat adalah pemilik atas tanah di kawasan Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia.
Namun TNI AU menolak klaim masyarakat dan malah meregistrasi lahan itu sebagai aset negara pada 1997. Tak pelak, konflik terjadi saat TNI AU mencoba menggusur warga yang telah mendiami daerah tersebut sejak 1948.
Mendengar keluhan masyarakat, Sihar berjanji akan menyampaikan persoalan konflik lahan Sari Rejo kepada Presiden. "Perjuangan sejak 1948 hingga sekarang akan saya coba mediasikan dengan Pak Presiden," ucap Sihar.
Baca juga: Tanggapi Amien Rais, Jokowi: Enggak Ada Pengibulan, Ini Beneran
Sihar menegaskan, jika dirinya dan Djarot Saiful Hidayat dipercaya memimpin Sumatera Utara, persoalan seperti yang dialami masyarakat Sari Rejo tersebut akan diselesaikan secara transparan. Seperti slogan yang diusung keduanya, yaitu Semua Urusan Mudah dan Transparan (SUMUT).
Karena itu, Sihar mengajak warga menggunakan hak pilihnya dalam pilkada 27 Juni mendatang. "Ada tahapan yang harus dilalui. Tahapan utamanya, ayo menangkan Djoss (Djarot Saiful-Sihar)," tuturnya.