TEMPO.CO, Kuningan - Warga kabupaten Kuningan kedatangan dua calon gubernur peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat, Ahad 25 Maret 2018. Ridwan Kamil menghadiri peringatan Hari Lahir Partai Persatuan Pembangungan (PPP) di Kota Kuningan dan mendatangi daerah bencana, Kecamatan Ciniru, sedangkan TB Hasanudin senam bersama dan temu kader di Cilimus.
“Rakyat Jawa Barat harus punya kerjaan dan perutnya harus kenyang, harus punya rumah yang layak, pendidikan dan berobat gratis,” kata Hasanuddin di hadapan massa. Kedatangannya disambut calon Bupati Kuningan nomor urut 3, Acep Purnama dan Calon Wakil Bupati, M. Ridho serta ketua DPRD Kabupaten Kuningan. Setelah ikut senam massal yang diikuti sekitar 1.000 orang calon gubernur mendeklasikan relawan Bidik (Bapak Idola dan Idaman Kuningan) di Hotel Ayong yang dihadiri sekitar 800 orang.
Baca:
Janji Ridwan Kamil Atasi Banjir Bandang Cicaheum
TB Hasanuddin-Anton Charliyan Siapkan ...
Sedangkan calon Bupati Kuningan berjanji akan menuntaskan program pembangunan infrastruktur 2019 dan mewujudkan masyarakat yang Mandiri, Agamis, Ungul dan Pinujul.
Sementara itu calon gubernur Ridwan Kamil datang ke Kuningan didampingi Wakil Sekjen DPP PPP, Arya Permana dan Ketua DPW Jawa Barat, H. Pepep Hidayat bukan untuk kampanye. Namun, ia bersama sekitar 2.500 massa dan simpatisan PPP untuk jalan santai. Panitia melarang Ridwan berkampanye kecuali menyapa masyarakat.
Baca juga: Pilgub Jabar, Ridwan Kamil Yakin Gaet 70 ...
Setelah itu ia mendeklarasikan Ridwan Kamil Anti Hoax bersama kader dan simpatisan PPP. Dalam deklarasinya Ridwan Kamil menyatakan menolak kabar bohong atau hoax yang berbau sara, ujaran kebencian yang provokatif, dan mendukung pihak kepolisian untuk menindak tegas pelakunya. “Mari kita wujudkan Pilkada serentak 2018 dengan damai,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengunjungi obyek wisata Waduk Darma dan hadir dalam rapat koordinasi Cabang PPP di Lembah Ceremai. Sorenya ia akan melakukan bakti sosial di Desa Pinara, Kecamatan Ciniru. Desa yang rencananya akan direlokasi ini mendapat perhatian khusus Ridwan Kamil. Karena sejak 18 Februari 2018, desa ini terisolir setelah dihantam longsor dan tanah bergeser yang mengancam keselamatan warganya.
