TEMPO.CO, Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis mampu menggaet 70 persen suara dari kalangan milenial atau anak muda pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2018. Menurut Ridwan, jumlah pemilih dari kalangan milenial hampir setengah dari total pemilih yang ada di Jawa Barat.
"Targetnya dari 50 persen milenial (total pemilih di Jawa Barat) sekitar 70 persennya ke kita lah insyaallah," ujar Ridwan saat ditemui wartawan di Banyu Leisure Park, Jalan Ciung Wanara, Kota Bandung, Sabtu, 24 Maret 2018.
Baca juga: Debat Pilgub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum Grogi dan Salah Sebut Nama
Strategi kampanye yang dilakukan pasangan Ridwan-Uu Ruzhanul guna menggaet pemilih milenial terbilang cukup beragam. Di antaranya, Ridwan cukup intens menghadiri undangan acara yang diadakan oleh pemilih dari generasi milenial.
"Menunjukkan kepada milenial mah harus dirangkul, dengarkan dengan gaya-gayanya, jadi istilahnya safari milenial lah. Safari milenial itu saya lakukan agar mereka paham pasangan Rindu ini pasangan paling dekat secara usia dengan mereka," katanya.
Emil--sapaan Ridwan memang calon gubernur yang paling muda dari segi umur dibanding dengan ketiga calon lainnya. Ridwan kini baru berusia 46 tahun.
Gaya-gaya komunikasi yang diterapkan Ridwan pun sengaja diarahkan agar lebih berbalut kekinian. Tak jarang wali kota Bandung itu sengaja menanamkan citra anak muda dalam berbagai aktivitasnya.
"Secara dialogis dalam debat saya sampaikan gaya kita hanya dialogis, kolaboratif, jadi saya akan sangat banyak memenuhi undangan-undangan antusiasme dari grup milenial apakah itu grup mahasiswa-mahasiswa, ormas, atau segmen yang lain," ujarnya.
Baru-baru ini Ridwan memang banyak menghadiri undangan dari kalangan generasi milenial. Di antaranya, menghadiri silaturahmi yang digagas oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), membuka rapimnas XTC Indonesia, juga diskusi dengan BEM Mahasiswa se-Jawa barat.
"Rata-rata (isu yang dibahas) kebanyakan masalah ekonomi, pekerjaan yang sifatnya eksistensi. Seperti khawatir tidak dapat pekerjaan, khawatir dengan ekonomi baru. Jadi tugas pemerintah ngarerepeh (menenangkan) dan memastikan pemerintah hadir," kata Ridwan Kamil.