TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya melihat faktor calon wakil gubernur akan menjadi faktor pembeda dalam Pilkada Jawa Timur 2018. Kesimpulan itu diambilnya setelah melihat hasil survei popularitas Puti Guntur Soekarno dan Emil Dardak yang dilakukan lembaganya awal Maret lalu.
"Popularitas calon gubernur sudah mentok, yang jadi pembeda sekarang adalah wakilnya," kata Yunarto di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu, 21 Maret 2018.
Baca juga: Survei Charta Politika: Gus Ipul - Puti Unggul di Pilkada Jatim
Dalam survei itu, kata Yunarto, baik Khofifah Indar Parawansa maupun Saifullah Yusuf, memiliki popularitas yang sudah tinggi. Lebih dari 90 persen responden menyatakan mengenal dua tokoh tersebut.
Namun, masing-masing cawagub yang digandeng kedua cagub tersebut belum memberikan nilai tambah yang signifikan bagi elektabilitas Khofifah dan Saifullah karena popularitasnya yang masih sangat rendah.
Dalam survei, hanya 50,7 persen responden yang mengenal Emil Dardak yang menjadi cawagub Khofifah. Sementara, Puti Guntur Soekarno yang mendampingi Saifullah hanya dikenal 42,2 persen responden. "Calon biasanya minimal 60 persen, sementara kalau menang pada hari-H pemilihan harus 80 persen," ujar Yunarto.
Survei Charta Politika memperlihatkan elektabilitas Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno unggul dibanding Khofifah-Emil Dardak. Pasangan Khofifah-Emil memperoleh 38,1 persen dan pasangan Saifullah-Puti Guntur memperoleh 44,8 persen.
Baca juga: Survei Poltracking, Khofifah-Emil Unggul Tipis Atas Gus Ipul-Puti
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji mengatakan Pilkada Jawa Timur laksana balapan Formula One yang saling berkejaran seiring berjalannya waktu. Dia masih optimistis calon yang diusung partainya, Khofifah-Emil bisa unggul. Golkar, kata Sarmuji, akan mendorong agar popularitas Emil bisa naik lagi.
"Karena kalau dilihat popularitas cawagub Bu Khofifah cukup besar (dibanding Puti Guntur Soekarno," kata dia. "Kalau dorong Emil untuk lebih populer, kami bisa mendorong suara Bu Khofifah," ujar Sarmuji.