TEMPO.CO, Pontianak - Calon gubernur Kalimantan Barat di Pilkada 2018 Karolin Margret Natasa menyatakan siap mendorong percepatan pembangunan dry port di pos lintas batas negara (PLBN) Entikong yang saat ini masih mengalami kendala.
"Informasi terakhir yang kami dapat dari proses pembangunan dry port (pelabuhan daratan) di PLBN Terpadu Entikong ini ada kendala untuk pembuatan jalur akses kendaraan kargo keluar masuk Indonesia-Malaysia di sana," kata Karolin di Ngabang, Rabu, 21 Maret 2018.
Baca juga: Deddy Mizwar Janji Kembangkan Potensi Kopi di Jawa Barat
Untuk membangun jalur itu, kata dia, harus dilakukan pemotongan bukit di batas Entikong-Tebedu. Namun pemotongan belum bisa dilakukan karena harus ada koordinasi kembali dengan pemerintah Malaysia untuk pelaksanaannya.
Dia mengatakan, selain memerlukan koordinasi dari pemerintah pusat dan negara tetangga, dorongan dari pemerintah daerah juga sangat diperlukan. "Ini juga harus menjadi salah satu perhatian kami dalam mempercepat pembangunannya," tutur Karolin.
Dikatakannya, saat menghadiri peresmian PLBN Entikong, PLBN tersebut masih berfungsi hanya sebagai pos lintas batas manusia. Belum ada persiapan mengenai lalu lintas barang, padahal kegiatan ekspor impor di kawasan tersebut sangat besar nilainya.
Dari data Kementerian Pekerjaan Umum, kata Karolin, proses pembebasan lahan untuk pembangunan dry port Entikong sudah dilakukan dengan dana yang bersumber dari APBN 2017 senilai Rp 9,2 miliar. Kemudian, pembangunan tahap pertama juga menggunakan dana APBN 2017 senilai Rp 48,725 miliar.
Baca juga: Gus Ipul Dukung Kemenlu Minta Penjelasan Eksekusi Zaini Misrin
Selanjutnya, pembangunan tahap kedua PLBN Entikong dilakukan dengan dana APBN 2017 senilai Rp 9,46 miliar. Terakhir, pembangunan tahap ketiga dilakukan dengan dana APBN 2018 senilai Rp 76,46 miliar.
Upaya untuk memaksimalkan PLBN yang ada di Kalbar, kata Karolin, merupakan komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk memaksimalkan proses pembangunan di Kalbar. "Harapan kami jika ini semua sudah selesai, tentu manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Kalbar," kata Karolin.