TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mendukung upaya Kementerian Luar Negeri untuk meminta penjelasan pemerintah Arab Saudi mengenai hukuman pancung Zaini Misrin, yang dieksekusi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Kami mendukung Kemenlu yang menyatakan keberatan-keberatan serta meminta penjelasan ke pemerintah Arab Saudi," ujar Gus Ipul di sela takziyah di kediaman keluarga Zaini di Desa Kebun, Bangkalan, Madura, Selasa, 20 Maret 2018.
Baca juga: Jusuf Kalla: Eksekusi Mati Zaini Misrin Bukan tanpa Pemberitahuan
Ia mengaku berduka sekaligus prihatin terhadap eksekusi mati tersebut, dan berharap tak terjadi lagi kasus serupa. Pemerintah, kata dia, memiliki kewajiban untuk melindungi warganya, baik di dalam maupun luar negeri.
Wagub Jatim yang sedang cuti mengikuti Pilkada Jatim tersebut mengaku bisa memahami dalam peraturan nasional Arab Saudi tidak ada kewajiban bagi pemerintah Arab Saudi untuk memberikan pemberitahuan konsuler untuk pelaksanaan hukuman mati.
Namun, kata dia, sebagai dua negara yang mempunyai hubungan baik, baik politik maupun kultural, termasuk antara pemimpin dan antarmasyarakat, maka seharusnya dilihat dari konteks lebih luas dengan melakukan notifikasi eksekusi.
Selain itu, ia sempat melihat sesuatu yang aneh karena saat keluarga berkunjung ke Arab Saudi pada Januari 2018 terdapat kabar bahwa upaya peninjauan kembali kasus yang menimpa Zaini Misrin diterima.
Baca juga: Aktivis Demo Kedubes Arab Saudi Protes Eksekusi Mati Zaini Misrin
Sementara itu, sebagai bentuk rasa duka, Gus Ipul disambut langsung oleh keluarga almarhum dan bertemu langsung dengan dua putra kandungnya, Saiful Toriq dan Mustofa Kurniawan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu tak hanya berdialog, tapi juga membacakan tahlil bersama keluarga dan tetangga sekitar.