TEMPO.CO, Tasikmalaya - Calon wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018 Ahmad Syaikhu bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersilaturahmi kepada pimpinan Pondok Pesantren Al Idrisiyyah. Mereka bertemu Syekh Muhammad Faturrahman di kompleks pesantren di daerah Pagendingan, Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad 18 Maret 2018.
Seusai pertemuan, ada kejadian menarik saat Syaikhu dan Sandi diwawancarai awak media. Lokasi wawancara yang sempit karena berada di depan pintu masuk mini market menyebabkan wartawan harus berebut mencari tempat terdepan untuk menyodorkan alat perekam atau recorder. Salah seorang wartawan yang berada di sisi kanan Sandi menyodorkan alat perekam dengan melintasi leher rekan wartawan lain.
Baca juga: DPS Pilkada Jawa Barat 2018 Mencapai 31,7 Juta Pemilih
Tanpa diduga, Sandi berkata, "Sini saya pegangin. Supaya enggak nyekek temannya," kata dia. Dia lalu melanjutkan tanya jawab dengan awak media.
Sandi memegang alat perekam sembari menjawab pertanyaan wartawan. Saat giliran Ahmad Syaikhu menjawab pertanyaan wartawan, Sandi mengarahkan alat perekam ke dekat Ahmad Syaikhu.
Sandi menjelaskan, pemerintah menginginkan ekonomi masyarakat bergerak, dan tercipta lapangan kerja. Qini mart, mini market yang dimiliki Ponpes Al Idrisiyyah, kata dia, merupakan contoh bagaimana memberdayakan UMKM. "Sehingga ekonomi akar rumput, ekonomi kerakyatan ini tumbuh," kata Sandi.
Baca juga: KPU Jawa Barat Tak Bisa Mengakses Pesantren Al Zaytun Indramayu
Ahmad Syaikhu menambahkan, yang sudah dilakukan di Qini Mart menjadi salah satu cerita sukses UMKM bisa survive di hadapan kekuatan retail-retail yang lainnya.
Dia berharap ini semua bisa diduplikasi di tempat-tempat yang lain. "Sehingga perekonomian berbasis pesantren bisa berkembang dan survive mendatangkan keuntungan bagi pesantren untuk penumbuhan pesantren ke depan yang lebih baik," jelas Syaikhu.