TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengomentari hasil survei lembaga survei Poltracking Indonesia yang menyebutkan keunggulan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur 2018. Menurut dia, hasik survei tersebut masih bersifat sementara.
"Kalau survei ini masih merupakan indikasi. Potret hari ini dan hari masih berjalan sampai bulan Juni. Tetapi dengan adanya hasil survei, kami harus bekerja lebih keras lagi," kata Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad, 18 Maret 2018. Golkar adalah salah satu partai yang mengusung pasangan Khofifah dan Emil Daerdak di Pilgub Jawa Timur.
Baca juga: Survei Poltracking, Khofifah-Emil Unggul Tipis Atas Gus Ipul-Puti
Airlangga pun menyerahkan strategi pemenangan kepada pengurus Golkar di daerah. "Saya rasa masing-masing tergantung tim suksesnya di wilayahnya masing-masing," kata dia.
Lembaga survei Poltracking Indonesia menyatakan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak unggul dibanding pasangan Saifullah Yusuf-Puti Soekarno. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menyebut elektabilitas pasangan Khofifah-Emil mencapai 42,4 persen, sementara Gus Ipul-Puti hanya 35,8 persen.
Namun, menurut Hanta Yuda, keunggulan ini masih tipis lantaran gap suaranya hanya 6,6 persen. Hanta Yuda menilai masih ada pemilih yang belum menentukan suara sebanyak 21,8 persen. Ia pun menilai perebutan suara dua pasangan itu masih kompetitif untuk merebut suara mengambang di Jawa Timur.
Baca juga: Survei PolMark: Elektabilitas Gus Ipul-Puti Ungguli Khofifah-Emil
Survei yang melibatkan 1.200 responden itu dilakukan dengan simulasi kertas suara pada 6-11 Maret 2018. Responden merupakan warga Jawa Timur yang sudah memiliki hak pilih. Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.