TEMPO.CO, Purworejo - Pasangan calon gubernur di Pilkada 2018 Jawa Tengah Sudirman Said-Ida Fauziyah bakal mengevaluasi pelaksanaan lima hari sekolah di provinsi tersebut jika terpilih di Pilgub Jateng. Alasannya, kebijakan lima hari sekolah itu banyak dikeluhkan masyarakat.
"Lima hari sekolah yang sudah berlaku di Jawa Tengah banyak dikeluhkan," kata calon wakil gubernur Ida Fauziyah saat bersilaturahmi ke pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Maron, Kabupaten Purworejo, KH Abdul Rofiq Chamid di Purworejo, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca juga: Sudirman Said Klaim Hampir Menyamai Elektabilitas Ganjar Pranowo
Menurut dia, lima hari sekolah dinilai menyita lebih banyak waktu siswa di sekolah sehingga pendidikan karakter yang terbentuk dari pendidikan agama ikut terabaikan. Karena itu, kebijakan ini akan menjadi pertimbangan khusus jika nanti terpilih di Pilkada 2018.
"Ini aspirasi para ulama yang disampaikan kepada saya. Ini akan jadi pertimbangan khusus bagi Pak Sudirman Said dan saya jika nanti memimpin Jawa Tengah," kata mantan Ketua Umum Fatayat NU ini.
Dalam kampanyenya di Purworejo, Ida juga berkesempatan bersilaturahmi dengan pengurus Nahdlatul Ulama Cabang Purworejo. Ida mendapat banyak masukan berkaitan dengan kurangnya perhatian pemerintah provinsi terhadap sektor pendidikan, seperti madrasah diniyah dan pondok pesantren. Salah satu keluhan yang disampaikan berkaitan tidak adanya bantuan sosial dari pemerintah provinsi.
Baca juga: Pasangan Ganjar Pranowo, Taj Yasin Minta Doa Restu Kiai Banyumas
Selain bertemu dengan pengurus NU Purworejo, Ida juga meminta restu para kiai di kabupaten tersebut. Ida Fauziyah memperoleh restu dari pengasuh Pondok Pesantren Al Iman Bulus KH Hasan Agil Ba'abud, pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi Berjan KH Achmad Chalwani Nawawi.