TEMPO.CO, Jakarta - Tim pemenangan pasangan calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, TB Hasanudin-Anton Charliyan (Hasanah), melaporkan kejadian hilangnya enam alat peraga kampanye (APK) dan bercampurnya 10 lembar APK kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tasikmalaya, Rabu sore, 7 Maret 2018.
Enam APK yang hilang terpasang di wilayah Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. "Senin malam (5 Maret) dipasang, Selasa pagi hilang," kata Kepler Sianturi, Sekretaris Tim Sukses Hasanah Kota Tasikmalaya, saat ditemui di kantor Panwaslu, Rabu.
Baca juga: Pilgub Jabar, TB Hasanuddin Perkenalkan Diri ke Pedagang Pasar
Dia menjelaskan, timses menerima APK dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat pada 1 Maret 2018. Senin pagi, pihaknya mengirim alat peraga dan menginstruksikan pimpinan anak cabang (PAC) memasang alat peraga kampanye. "Kami beri arahan PAC untuk memasang APK di tempat yang sesuai aturan PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) Nomor 4. Jangan salah memasang," ujarnya. Tim, kata dia, sudah mengambil foto lokasi hilangnya alat peraga kampanye. "Bukti otentiknya kita punya," ucapnya.
Selain hilangnya alat peraga, Kepler melanjutkan, PAC Bungursari menerima alat peraga pasangan calon nomor 3, Sudrajat-Syaikhu. "Saat dibuka, ternyata APK paslon lain. Padahal di karung kemasan APK tercantum nomor 2, Hasanah. Ternyata isinya lain," tuturnya.
Pengurus anak cabang Bungursari, Asep Depo, mengaku pihaknya sangat dirugikan. Musababnya, saat paslon lain sudah memasang APK, wilayahnya belum melakukannya karena APK tersebut tertukar.
Anggota Panwaslu Kota Tasikmalaya, Nurjani, mengatakan pihaknya akan segera melaporkan kepada Bawaslu Jawa Barat mengenai bercampurnya APK itu. Selain itu, Nurjani akan merekomendasikan peristiwa tersebut kepada KPU Kota Tasikmalaya. "Kita rekomendasikan ke KPU Kota," katanya.
Ihwal dugaan kesengajaan bercampurnya APK tersebut, Nurjani mengatakan hal itu perlu pendalaman lebih jauh. Sedangkan terkait dengan hilangnya enam alat peraga pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan, Nurjani mengatakan akan menindaklanjutinya. "Nanti ditindaklanjuti," ujarnya.