TEMPO.CO, Semarang - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjadi juru kampanye Sudirman Said-Ida Fauziyah dalam pilkada 2018 Jawa Tengah. Sandi mengaku akan sering turun ke Jawa Tengah untuk memenangkan pasangan nomor urut 2 tersebut.
"Saya mendapat surat tugas dari Pak Prabowo (Ketua Umum DPP Partai Gerindra) untuk turun langsung dan menjalankan tugas dari beliau," ucap Sandi di Posko Pemenangan Sudirman Said-Ida Fauziah, di Jalan Pamularsih, Semarang, Ahad, 4 Maret 2018. "Saya juga sudah mendapat izin dari Mendagri Pak Tjahjo Kumolo untuk turun ke Jateng. Jadi ini bukan sopir gelap, ya," dia melanjutkan.
Baca juga: Sudirman Said Bakal Adopsi Program OK OCE dan Rumah DP Nol Rupiah
Sandi mengatakan, dalam kampanye di Jawa Tengah, dia akan turut membawa program OK OCE atau One Kecamatan One Center of Entrepreneurship. Kota Semarang dengan 16 kecamatan dan 177 kelurahan akan menjadi percontohan sosialisasi program OK OCE. Hal itu turut didukung mantan Wali Kota Semarang, Soemarmo, yang kini menjabat Ketua DPC PKB Kota Semarang.
Menurut Sandiaga, program percepatan pembangunan menjadi salah satu tumpuan percepatan ekonomi. Di Jawa Tengah, Sandiaga juga ikut memberikan pelatihan kepada pelaku usaha di sana, seperti petani bawang merah asal Brebes, Kebumen, Gombong, dan pengusaha muda Kota Semarang.
"Minggu-minggu ke depan saya akan turun di Jateng. Karena Jateng ada 64 ribu TPS (tempat pemungutan suara)," kata Sandi. Dia juga yakin Sudirman-Ida tidak hanya memenangkan hati dan pikiran rakyat Jawa Tengah, tapi juga mengubah masyarakatnya. "Program OK OCE yang diadaptasi akan kami bantu merealisasikannya," tuturnya.
Baca juga: Pilkada 2018, Dua Pasang Cagub Deklarasikan Jateng Taat Pajak
Sudirman Said menambahkan, kerja sama antara DKI dan Jawa Tengah akan dioptimalkan dalam berbagai bidang, terutama sektor pangan. DKI Jakarta, dengan penduduk yang padat dan lahan sempit, akan menjadi sasaran empuk petani Jawa Tengah untuk memasarkan produknya.
"Kita optimistis angka kemiskinan di Jateng, yang kini 13 persen lebih, akan menjadi 6 persen dalam waktu lima tahun," kata Sudirman.