TEMPO.CO, Medan - Rumah kontrakan calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat, di Medan merupakan rumah yang pernah dipakai mantan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin saat maju sebagai calon gubernur 2008-2013. Syamsul berharap kesamaan itu membawa berkah bagi Djarot.
"Saya jadi ingat rumah ini waktu saya dulu calon gubernur. Rumah ini membawa berkah karena saya menang pemilihan gubernur. Mudah-mudahan juga Mas Djarot," kata Syamsul yang diundang khusus ke rumah kontrakan Djarot, Kamis, 1 Maret 2018.
Baca juga: Menteri Tjahjo: Politik Uang di Pilkada 2018 Racun bagi Demokrasi
Saat memenuhi undangan Djarot, Syamsul beberapa kali terlihat bersama mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Meski demikian, Syamsul mengaku belum memutuskan dukungannya.
Djarot mulai menempati rumah kontrakan di Jalan Kartini Nomor 6, Kota Medan, tersebut mulai Kamis ini. Rumah kontrakan itu jaraknya sekitar 200 meter dari kantor Gubernur Sumatera Utara. Sebelumnya, selama sebulan lebih Djarot menginap di salah satu hotel di Medan.
Sebelum memasuki rumah kontrakannya yang didominasi warna hijau, Djarot dan keluarga menyelenggarakan acara syukuran. Dimulai dengan membawa masuk beberapa benda, yakni sapu, bantal, tikar, dan lampu teplok. Kemudian Djarot melakukan pemotongan nasi tumpeng.
Sebelum prosesi berlangsung, Djarot secara khusus meminta izin kepada kepala lingkungan. "Bapak kepala lingkungan saya mohon izin jadi warga bapak mulai hari ini. Sebagai warga yang baik, kami harus meminta izin dahulu kepada bapak," ujar Djarot kepada Suwardi, Kepala Lingkungan Madras Hulu, di mana Djarot mengontrak rumah.
Baca juga: KPU Minta Parpol Lebih Ketat Menyeleksi Calon Kepala Daerah
Mendengar permintaan Djarot, Suwardi mengangguk dan tersenyum. Dia pun langsung menyalami mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang menjadi warganya terhitung hari ini. "Terima kasih Pak Djarot sudah jadi warga kami. Silakan Bapak ikut kegiatan masyarakat di lingkungan kami," ujar Suwardi.
Beberapa politikus turut hadir dalam acara syukuran memasuki rumah baru Djarot, antara lain Wakil Wali Kota Medan yang juga kader PDI Perjuangan, Akhyar Nasution; anggota DPR RI, Trimedya Panjaitan dan Junimart Girsang; pengurus Masjid Taqwa Muhammadiyah, Hermanto Eka; serta mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin.