Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dodi Reza Alex, Modal Prestasi dan Penguasaan Bahasa Asing

image-gnews
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Sekjen Idrus Marham (kiri) menyerahkan surat keputusan kepada bakal calon gubernur Sumatra Selatan Dodi Reza Alex Noerdin untuk maju dalam Pilkada Serentak 2018 di Kantor DPP Partai Golkar, 5 Januari 2018. DPP Partai Golkar mengusung calon kepala daerah dalam 17 Pilgub, 115 Pilkada Kabupaten, dan 39 Pikada Kota. ANTARA
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Sekjen Idrus Marham (kiri) menyerahkan surat keputusan kepada bakal calon gubernur Sumatra Selatan Dodi Reza Alex Noerdin untuk maju dalam Pilkada Serentak 2018 di Kantor DPP Partai Golkar, 5 Januari 2018. DPP Partai Golkar mengusung calon kepala daerah dalam 17 Pilgub, 115 Pilkada Kabupaten, dan 39 Pikada Kota. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Dodi Reza Alex Noerdin mencuat sejak Pemilu 2009. Kala itu ia merupakan satu dari enam calon anggota DPR yang mendapat suara mayoritas bahkan melampaui bilangan pembagi pemilih atau jumlah suara senilai satu kursi legislatif.

Dalam catatan KPU saat itu, Dodi Reza mendapat suara sebesar 216.991. Nama Dodi Reza pada Pemilu 2014 kembali menempati 10 besar calon anggota DPR yang memperoleh suara terbanyak. Politikus Partai Golkar itu mendapat 203.246 suara di daerah pemilihan Sumatera Selatan 1.

Sebagai putra Gubernur Sumatera Selatan, nama Dodi Reza Alex Noerdin punya basis pemilih yang kuat. Pria kelahiran 1 November 1970 itu namanya juga berkibar karena menggawangi klub sepak bola kebanggaan Sumatera Selatan, Sriwijaya FC.

Bermodalkan itu Dodi Reza kini akan meneruskan trah ayahnya sebagai gubernur di Sumatera Selatan lewat gelaran Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2018. Langkah Dodi Reza ini sempat menjadi kontroversi, lantaran ia baru saja menjabat selama 9 bulan sebagai Bupati Musi Banyuasin (Muba).

Baca juga: Alex Noerdin Pastikan Anaknya Ikut Pilkada Sumatera Selatan

Juanda Mindo, seorang pemuda di Sungai Lilin, kabupaten Musi Banyuasin mengatakan, Dodi Reza seharusnya bisa menuntaskan sejumlah persoalan di daerah tersebut seperti peremajaan sawit, karet dan peningkatan harga jual hasil pertanian, sebelum mencalonkan diri sebagai gubernur. Bila Dodi terpilih dan hijrah ke kantor Gubernur, ia khawatir program yang dicanangkan akan dihapus oleh penggantinya. Selain itu dia menilai Bupati berikutnya belum tentu menguasai persoalan di kabupaten yang berbatasan langsung dengan provinsi Jambi itu. "Karena kami ingin sekali sawit warisan ini di remajakan sebagaimana pernah dijanjikan," katanya.

Kritik juga sempat datang dari lawan politiknya Herman Deru. Dodi Reza dianggap minim prestasi selama memimpin Muba. Dodi dilantik sebagai Bupati Muba pada 22 Mei 2017. Dia menjadi Bupati Muba untuk periode 2017-2022.

Kritikan itu kemudian ditangkis oleh Dodi Reza. Dodi Reza mengklaim selama dipimpinnya, Kabupaten Muba memiliki segudang prestasi. Dia mengatakan bahwa telah menerima penghargaan dari pemerintah pusat dan bahkan dari internasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal prestasi, Dodi Reza juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang cukup sukses di bidang media, penerbitan, dan binatu. Prestasi Dodi lainnya diraih sejak ia masih remaja. Dia dikenal berprestasi di bidang olahraga seperti karate, bola basket dan soft ball.

Amir Hakim Hasyim, seorang notaris di Palembang, yang merupakan kawan baik Dodi Reza sejak masih kecil mengatakan, Dodi merupakan sosok yang serius dalam mempelajari hingga mendalami sesuatu yang akan menjadi tambahan ilmu pengetahuannya."Dia satu-satunya teman saya yang menguasai dua bahasa asing Sekaligus," kata Amir, Senin, 26 Februari 2018.

Dua bahasa asing yang dikuasai Dodi Reza sejak SMA adalah Inggris dan Prancis. Atas dasar itulah ia meyakini, untuk mempelajari hal-hal lain, Dodi dipastikan akan fokus dan mendalam. Tidak hanya handal di bidang bahasa, cucu dari Pejuang asal Lintang Empat Lawang yaitu Nordin Pandji ini juga memiliki kelebihan secara akademis pada mata pelajaran lainnya. "Kalau hobinya dia dari dulu suka main basket, baseball/softball," ujarnya.

Masih kata Amir, setelah berkeluarga dan menekuni kegiatan masing-masing, diantara mereka terbilang sibuk namun jalinan pertemanan diantaranya tetap hangat. Hingga saat ini Suami Thia Yufada mantan penyiar Metro TV itu termasuk personal yang peduli terhadap teman masa lalu. Hingga saat ini di tengah kesibukannya, mereka masih sering membahas hal-hal baik kelucuan maupun keisengan yang dilakukan saat masa kecil. "Kalau lagi kumpul, dia tak pernah ngebahas soal jabatan politik yang ia sandang."

Baca juga: Pilkada Sumatera Selatan, Putra Gubernur Gandeng Keponakan Mega

Saat mendengar pernyataan sang sahabat, Dodi Reza hanya tertawa. Ia pun enggan mengomentari puja-puji yang disampaikan teman-teman semasa remaja tersebut. Namun demikian Dodi mengatakan ia tidak akan jumawa terhadap sanjungan yang diberikan oleh siapapun melainkan ia tetap mengusahakan untuk menjadi diri sendiri dan berbuat lebih baik lagi. "Hanya bisa mengucap Alhamdulillah kalau seperti itu kata teman-teman tadi," katanya.

Dodi maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara berpasangan dengan Giri Ramanda Kiemas. Merka diusung Partai Golkar, PDIP, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.


Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Petugas gabungan TNI dan Polri mencopot poster alat peraga kampanye (APK) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad dinihari, 6 Desember 2020. ANTARA/Bayu Pratama S
Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.


KPK Ajukan Kasasi Atas Vonis Dodi Reza Alex Noerdin

5 Oktober 2022

Terdakwa Bupati Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (nonaktif) Dodi Reza Alex Noerdin (tengah) berjalan menuju mobil tahanan  usai menjalani sidang pembacaan dituntut secara virtual, di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta,  Kamis 16 Juni 2022. Dodi dituntut pidana penjara selama 10 tahun 7 bulan dan denda sebesar Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan, karena dinilai telah terbukti menerima suap terkait pengerjaan empat proyek di Dinas PUPR kabupaten setempat tahun 2021.  ANTARA FOTO/Reno Esnir
KPK Ajukan Kasasi Atas Vonis Dodi Reza Alex Noerdin

Dodi Reza Alex divonis 6 tahun penjara. Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan kemudian mengurangi hukuman itu menjadi 4 tahun saja.


Dodi Reza Alex Noerdin Divonis 6 Tahun Penjara di Kasus Suap

6 Juli 2022

Terdakwa Bupati Musi Banyuasin (nonaktif) Dodi Reza Alex Noerdin, seusai mengikuti sidang pembacaan surat amar tuntutan secara daring dilaksanakan di pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada pengadilan Negeri Palembang, dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 Juni 2022. Jaksa Penuntut Umum KPK menuntut terdakwa Dodi Reza Alex Noerdin, pidana penjara selama 10 tahun 7 bulan dan denda sebesar Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan serta membayar uang pengganti sebesar Rp2,9 miliar subsider dua tahun penjara karena terbukti telah menerima suap dalam tindak pidana korupsi kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2021. TEMPO/Imam Sukamto
Dodi Reza Alex Noerdin Divonis 6 Tahun Penjara di Kasus Suap

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Palembang memvonis Bupati Musi Banyuasin nonaktif Dodi Reza Alex Noerdin 6 tahun penjara.


Dodi Reza Alex Disebut Memerintahkan Pengaturan Uang Jatah Proyek

9 Juni 2022

Bupati Musi Banyuasin (nonaktif) Dodi Reza Alex Noerdin seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Dodi diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tahun anggaran 2021. TEMPO/Imam Sukamto
Dodi Reza Alex Disebut Memerintahkan Pengaturan Uang Jatah Proyek

Dodi Reza Alex disebut memerintahkan seseorang untuk mengatur persentase uang jatah bagiannya dari setiap proyek infrastruktur


Bupati Musi Banyuasin Nonaktif Dodi Reza Alex Noerdin Segera Disidang

4 Maret 2022

Bupati Musi Banyuasin nonaktif Dodi Reza Alex Noerdin seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, Januari 2022. Dodi diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tahun anggaran 2021. TEMPO/Imam Sukamto
Bupati Musi Banyuasin Nonaktif Dodi Reza Alex Noerdin Segera Disidang

Selain Dodi Reza Alex, KPK juga telah menetapkan tiga tersangka lainnya.


Bupati Nonaktif Dodi Reza Alex Akan Jalani Sidang di PN Palembang

11 Februari 2022

Bupati Musi Banyuasin (nonaktif) Dodi Reza Alex Noerdin seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Dodi diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tahun anggaran 2021. TEMPO/Imam Sukamto
Bupati Nonaktif Dodi Reza Alex Akan Jalani Sidang di PN Palembang

Dodi Reza Alex menjadi tersangka kasus dugaan suap pengerjaan empat proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin


Dodi Reza Alex Beri Kesaksian Berbeda soal Asal Uang Rp 1,5 Miliar

4 Februari 2022

Bupati Musi Banyuasin (nonaktif) Dodi Reza Alex Noerdin seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Dodi diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tahun anggaran 2021. TEMPO/Imam Sukamto
Dodi Reza Alex Beri Kesaksian Berbeda soal Asal Uang Rp 1,5 Miliar

Bupati Musi Banyuasin nonaktif Dodi Reza Alex memberikan kesaksian sumber uang senilai Rp1,5 miliar yang disita KPK


KPK Periksa Alex Noerdin sebagai Saksi Kasus Suap Kabupaten Musi Banyuasin

13 Januari 2022

Alex Noerdin. Instagram
KPK Periksa Alex Noerdin sebagai Saksi Kasus Suap Kabupaten Musi Banyuasin

KPK telah menetapkan empat tersangka dalam kasus suap di Kabupaten Musi Banyuasin. Salah satunya Dodi Reza Alex, anak Alex Noerdin.


KPK Konfirmasi Dodi Reza Alex soal Asal Usul Duit saat OTT

11 Januari 2022

Bupati Musi Banyuasin (nonaktif) Dodi Reza Alex Noerdin seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Dodi diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tahun anggaran 2021. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Konfirmasi Dodi Reza Alex soal Asal Usul Duit saat OTT

KPK menangkap Dodi Reza Alex di salah satu lobi hotel di Jakarta pada pertengahan Oktober 2021.