TEMPO.CO, Bandung - Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Umar Surya Fana mengatakan pihaknya masih terus mengembangkan kasus suap Pilkada 2018 Kabupaten Garut. Hingga kini polisi telah menetapkan tiga orang tersangka.
Ketiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka tersebut yakni Komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah Garut Ade Sudrajat dan Ketua Badan Pengawas Pemilu Heri Hasan Basri sebagai penerima suap. Sementara tersangka lainnya yakni Didin Wahyudin sebagai pihak pemberi suap.
Baca juga: Suap Pilkada Garut, Polisi: Jumlah Tersangka Mungkin Bertambah
Didin merupakan tim sukses bakal pasangan calon Soni Sondani-Usep Nurdin yang gagal lolos bertarung di Pilkada Garut. Berdasarkan barang bukti yang diamankan oleh Polda Jawa Barat, Didin mentransfer uang sebesar Rp 10 juta kepada Heri. Sementara untuk Ade, uang yang ditransfer sebesar Rp 100 juta dan satu unit kendaraan roda empat Daihatsu Sigra bernomor polisi Z 1784 DY.
"Paslon ini dibatalkan dan dinyatakan gugur, untuk kasus ini nanti apakah melibatkan paslon lain, alat bukti yang bicara," ujar Umar saat ditemui di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Sukarno Hatta, Kota Bandung, Rabu, 28 Februari 2018.
Umar enggan sesumbar menganalisis apakah nantinya jumlah tersangka akan bertambah. Menurut dia, sekarang kepolisian masih sibuk mengumpulkan alat bukti, dan ketika alat bukti mumpuni maka jumlah tersangka kemungkinan akan bertambah.
"Kalau untuk tiga tersangka sudah clear tidak ada masalah, hanya sekarang apakah berhenti di mereka. Ini yang kami kembangkan. Seperti yang disampaikan tadi, pengembangan sudah ada menurut pengakuan mereka, tinggal menambah alat bukti," ujar dia.
Baca juga: Begini Kronologi Kasus Suap Pilkada Garut
Sekitar pukul 12.30 WIB, Soni datang memenuhi panggilan Polda Jawa Barat untuk diperiksa ihwal kasus suap itu. Soni dipanggil oleh Polda Jawa Barat berstatus sebagai saksi.
"Agendanya pemeriksaan paslon yang kemarin timsesnya (Didin) diamankan," kata Umar. Pemeriksaan dilakukan untuk pendalaman rekening bank. "Ada tiga rekening BNI, BRI sama bank Mandiri, kemudian BCA akan nyusul tapi surat kami layangkan," ujarnya.