TEMPO.CO, Surabaya - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dalam pilkada 2018, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, menegaskan akan memprioritaskan pembenahan infrastruktur pasar tradisional. Tujuannya, untuk melindungi pedagang kecil.
"Mereka hanya ingin dilindungi. Untuk pasar yang basah, kami harus memberi prioritas infrastruktur pasar tradisional," kata Khofifah saat blusukan di Pasar Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, Rabu, 28 Februari 2018.
Baca juga: Khofifah Ingin Menang Pilkada 2018 Tanpa Ada Gugatan ke MK
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama ini mengatakan, dari hasil obrolan dengan pedagang dan pembeli, mereka tidak menuntut sesuatu yang aneh-aneh. Pedagang dan pembeli sama-sama meminta pasar tradisional nyaman.
Blusukan ke pasar merupakan salah satu cara Khofifah memetakan program yang digagas untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Bagi dia, di pasar, masyarakat bisa menyampaikan dan mengeluhkan keinginannya secara langsung kepadanya.
Pasangan nomor urut 1 ini menyatakan telah menyiapkan program pembenahan infrastruktur, yang termaktub dalam Jatim Akses. Mereka menginginkan pembangunan infrastruktur bisa berdampak pada pengembangan wilayah terpadu.
Baca juga: Janjikan Rp 1 Triliun, Gus Ipul Didukung Mahasiswa Madura
Pembangunan infrastruktur tersebut tak lain demi mempermudah mobilitas komoditas sandang hingga pangan ke daerah-daerah di Jawa Timur. Hal itu pula menjadi fokus Khofifah-Emil untuk menurunkan angka ketimpangan kota dengan desa.
Blusukan Khofifah di Pasar Sepanjang mendapat sambutan meriah. Para pedagang dan pembeli heboh menyemut mengerubungi Khofifah. Khofifah melayani permintaan foto. Bahkan dia memegang sendiri handphone warga yang meminta swafoto.