TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menemukan popularitas Khofifah Indar Parawansa dalam pilkada 2018 Jawa Timur lebih unggul dibanding Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Namun, hasil positif itu berbanding terbalik dengan tingkat elektabilitas, di mana Saifullah justru lebih unggul ketimbang Khofifah.
Direktur Riset dan Kajian KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, menggarisbawahi korelasi terbalik antara elektabilitas dan popularitas kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Terlebih sebelum masa kampanye yang seharusnya popularitas berkorelasi tinggi dengan elektabilitas.
Baca juga: Survei Pilkada 2018: Elektabilitas Gus Ipul Ungguli Khofifah
Menurut Kunto, beberapa faktor yang membantu naiknya elektabilitas pasangan Saifullah Yusuf-Puti Soekarno adalah karena Saifullah pernah duduk sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur. "Ini dipersepsikan pemilih sebagai calon yang lebih berpengalaman," kata Kunto dalam siaran persnya, Kamis, 22 Februari 2018.
Selain itu, faktor persepsi religius yang dilekatkan pada sosok Saifullah Yusuf ikut mendongkrak elektabilitas pasangan Saifullah-Puti. Apalagi, kata Kunto, faktor agama adalah rujukan utama untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, yakni 75,4 persen, disusul oleh faktor kesukuan dengan 40,1 persen dan faktor inkumben atau pengalaman dengan 30,5 persen.
Dalam surveinya, KedaiKOPI menemukan bahwa pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno memiliki elektabilitas tertinggi. Saifullah-Puti unggul dengan 53,7 persen dibanding pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan elektabilitas 46,3 persen.
Di sisi lain, Khofifah memiliki tingkat popularitas paling tinggi, yakni 94,1 persen. Disusul Saifullah dengan 90,9 persen, Emil Dardak 48,7 persen, dan Puti Guntur Soekarno 28,5 persen.
Baca juga: Pilkada 2018 Jabar, SBY Jadi Jurkam Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi
Angka elektabilitas Saifullah-Puti yang lebih tinggi itu, kata Kunto, menjadi modal awal bagi Saifullah dan Puti menghadapi pilkada Jawa Timur.
Survei KedaiKOPI dilakukan dengan metode tatap muka, melibatkan 600 responden dengan margin of error lebih-kurang 4,08 persen, pada interval kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan selama sepekan, yakni 2-8 Februari 2018, dengan menggunakan teknik sampling metode acak bertingkat.
Pilkada Jawa Timur 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah-Emil dengan nomor urut satu dan Saifullah (Gus Ipul)-Puti dengan nomor urut dua.