TEMPO.CO, Bekasi - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil, mengatakan tukang cukur rambut paling efektif membantu sosialisasi selama masa kampanye pemilihan kepala daerah serentak 2018.
"Sambil mencukur, bisa bisik-bisik kepada pelanggannya mensosialisasi nomor 1," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, di sela menghadiri deklarasi dukungan dari Persatuan Pemotong Rambut Garut (PPRG) di kawasan GOR, Kota Bekasi, Ahad, 18 Februari 2018.
Baca juga: Persatuan Tukang Cukur Garut Dukung Ridwan Kamil di Pilkada
Menurut Ridwan Kamil, cukur rambut merupakan kebutuhan masyarakat, minimal tiga bulan sekali. Adapun tukang cukur rambut di wilayah Jawa Barat didominasi asal Garut. Karena itu, Ridwan cukup mengapresiasi dukungan dari persatuan pemotong rambut Garut tersebut dalam pilkada Jawa Barat. "Ini adalah dukungan yang kreatif dan sangat bermanfaat," katanya.
Ridwan Kamil mengatakan, sejauh ini, belum ada aspirasi dari para seniman rambut tersebut. Namun ia berjanji akan menyerap aspirasi jika ada. Misalnya, ada hari khusus untuk perayaan potong rambut seperti undercut di Jawa Barat. Sebab, seniman rambut paling terkenal ada di Jawa Barat, tepatnya Garut. "Saya tidak akan melupakan para tukang cukur," ujarnya.
Dalam kampanye, Ridwan Kamil menambahkan, timnya berjanji membuat kampanye positif dan kreatif tanpa menggunakan kampanye hitam. Dengan begitu, kata dia, elektabilitasnya di Jawa Barat, yang diklaim paling atas, tidak akan turun. "Fokus pada kampanye yang solutif dengan visi-misi yang baik."
Dalam kunjungannya di Kota Bekasi, hari ini, Kang Emil sempat mencukur satu orang dengan model gaya cepak. Warga yang dicukur mengaku tak keberatan, bahkan senang dicukur oleh Wali Kota Bandung yang sedang cuti ini karena masuk tahapan kampanye pilkada tersebut. "Masyarakat cukup antusias cukur rambut gratis di sini," katanya.
Acara cukur rambut PPRG yang dihadiri Ridwan Kamil diganjar Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Sebab, selama lima jam, lebih dari 2.500 orang dicukur rambutnya. Jumlah itu melebihi kegiatan sebelumnya, yang hanya mencapai 1.961 kepala, pada Mei 2017.