TEMPO.CO, Medan - Pilkada Sumatera Utara 2018 akan diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Di Pilgub Sumut hanya ada dua pasangan yang bertarung di Pilgub Sumut 2018 setelah Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara menyatakan pasangan Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih dan Ance Selian tidak memenuhi persyaratan.
Berduel menghadapi Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2018, menurut Djarot, bagaikan pertandingan bulu tangkis. "Ini kan ibarat pertandingan bulu tangkis. Pasangan saya di belakang, kan tinggi, dia bagian smash. Aku bagian netting-nya," ujar Djarot seusai pengundian nomor urut pilkada di Medan, Selasa, 13 Februari 2018.
Baca: Dapat Nomor Urut 2, Djarot Saiful Dengungkan Lagi Salam Dua Jari
Ia menambahkan, dalam pertandingan, setiap pemain harus menjaga aturan-aturan yang berlaku. Ia pun menegaskan dirinya tak ingin meraih kemenangan melalui cara yang curang.
Djarot meminta segenap pendukungnya yang dikenal dengan sebutan DJOSS untuk menjaga ketertiban agar pilkada berjalan damai. "Apabila ada pelanggaran dan intimidasi, harus dilaporkan. Kita ingin pilkada damai dan warga bisa menggunakan hak pilih dengan tenang," ujarnya.
Saat ditanya soal pasangan JR Saragih dan Ance yang dicoret, Djarot menyampaikan rasa simpatinya. "Dia itu sahabat saya, tentu kami bersimpati," ucapnya.
Baca juga: Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi: Nomor Satu Artinya Juara
Dalam Pilkada Sumatera Utara, pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus mendapat undian nomor dua. Sedangkan pesaingnya, Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah nomor satu.