TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon Gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said, Ida Fauziah akan membuat program yang pro-santri, pro-perempuan, dan pro-rakyat kecil. Sebagai alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Tambak Beras, Jombang, Ida mengaku paham bagaimana peran santri terhadap pembangunan.
"Saat itu ponpes sering kedatangan tokoh penting. Dari situ, para santri dipompa agar kelak menjadi santri yang bisa memberi manfaat, apa pun posisinya, di mana pun berada," kata Ida saat berkunjung di Ponpes Roudhotul Quran Sirau, Kemranjen Banyumas, Ahad 11 Februari 2018, melalui siaran persnya.
Baca: Sudirman Said Ingin Jawa Tengah Tak Jadi Pasien KPK
Menurut Ida, peran santri perempuan dalam pemerintahan juga dibutuhkan. Meski gender perempuan, kata dia, tak kalah tangguh dalam menjalankan roda pemerintahan dan jabatan penting yang bisa membuat perubahan.
"Termasuk santri perempuan. Baik bupati, wali kota, gubernur atau wakil gubernur, santri perempuan banyak yang tangguh dan berpotensi teguh menjadi pemimpin yang baik," ujarnya.
Calon gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said mengajak pendukungnya untuk berpolitik dengan penuh kegembiraan. Ia mengatakan politik menjelang pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 harus dilakukan tanpa perlu mengancam, apalagi menggunakan kekerasan fisik ataupun kekerasan ujaran.
Baca juga: Usai Muhaimin Mengaku Digoda Rp 50 M untuk Gagalkan Sudirman Said
"Rakyat perlu kegembiraan. Jangan dihasut untuk saling serang, saling ancam dengan ujaran yang tidak patut. Apalagi sampai harus kontak fisik," ujar Sudirman Said dalam HUT 10 tahun Gerindra di Jepara.