TEMPO.CO, Lumajang - Calon gubernur di pilkada Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tidak mau banyak berkomentar ihwal kasus korupsi yang menjerat Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Nyono Suharli Wihandoko yang juga Bupati Jombang itu. Golkar adalah salah satu partai pendukung pasangan calon Khofifah-Emil Dardak.
"Itu pribadi," kata Khofifah, Sabtu, 10 Februari 2018. Jawaban tersebut diutarakan Khofifah menanggapi pertanyaan apakah kasus yang menjerat Nyono itu akan berpengaruh terhadap survei elektabilitas yang dilakukan tim Khofifah-Emil.
Baca juga: Khofifah Indar Parawansa: Baru 33 Persen Warga Jatim Tahu Pilgub
Nyono resmi berstatus tersangka setelah terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sebelumnya, kepada sejumlah wartawan, Khofifah mengatakan survei yang dilakukan secara berkala menjadi acuan bagi dirinya untuk memonitor sinergitas gerak relawan dengan partai pendukung serta elemen lainnya. Hal itu, kata Khofifah, menjadi acuan untuk menentukan strategi di daerah-daerah.
"Supaya bergerak itu efektif dan harus ada guidance. Salah satunya adalah melalui survei yang dilakukan secara reguler," katanya.
Khofifah mengatakan pada 23-24 Februari 2018 nanti, dia akan menggelar rapat koordinasi relawan. "Kami mengundang KPU dan Bawaslu, supaya mereka memahami regulasi terbaru baik oleh KPU maupun Bawaslu, sekaligus orientasi juru kampanye," katanya.
Baca juga: Soal Politik Uang, Tjahjo Kumolo Kutip Kalimat Jenderal Soedirman
Khofifah maju di pilgub Jatim berpasangan dengan Emil yang merupakan Bupati Trenggalek. Pasangan Khofifah-Emil diusungoleh koalisi Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Nasdem, PAN serta PPP.
Dalam pilgub yang akan digelar pada 27 Juni 2018 itu, ada dua pasangan bakal calon yang akan berhadap-hadapan, yakni Khofifah-Emil dengan dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.