TEMPO.CO, Bandung - Survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) mendapati perolehan suara pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dalam pilkada Jawa Barat 2018 terpaut tipis. Sedangkan dua pasangan lainnya terpaut jauh di bawahnya.
"Survei ini mengindikasikan akan terjadi pertarungan yang sangat kompetitif pada dua pasangan cagub dan cawagub, pasangan RK-Uu dan Deddy-Dedi," kata analis sosial dari Instrat, Adi Nugroho, di Bandung, Kamis, 8 Februari 2018. Dia menambahkan, elektabilitas kedua pasangan calon hanya berselisih 1,5 persen.
Baca juga: Ridwan Kamil Ogah Terlena meski Unggul di Dua Survei Pilkada
RK, sapaan Ridwan Kamil, unggul dengan elektabilitas 25,6 persen, sedangkan Demiz—Deddy Mizwar—terpaut tipis dengan perolehan 24,1 persen. Disusul dengan perolehan jauh di bawahnya, yakni Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 2,1 persen, serta Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan dengan 1,9 persen.
Survei Instrat dilakukan pada 27-30 Januari 2018, dengan metode multistage random sampling proporsional di 27 kabupaten/kota, meliputi 225 kecamatan dengan wawancara tatap muka yang melibatkan 1.800 responden.
Baca juga: Jadi Calon Wakil Deddy Mizwar, Begini Cara Kampanye Dedi Mulyadi
Adi mengatakan, dari hasil survei itu juga didapati hampir sebagian besar pemilih belum menentukan sikapnya jika pemilihan Gubernur Jawa Barat digelar saat ini. Jumlahnya mencapai 45,2 persen, sedangkan 1,1 persen lainnya golput.
Menurut Adi, bila mengacu pada skema optimistis, suara 45,2 persen itu bisa diperebutkan. "Tapi kalau skema paling pesimis yang mengacu pilgub Jabar 2013 di mana angka golput 37 persen, maka hanya sekitar 8 persen suara yang tersisa yang bisa diperebutkan para kandidat," katanya.