TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau akrab disapa JK mempertanyakan kualitas pendidikan Indonesia yang dinilai belum meningkat secara signifikan dibandingkan anggaran yang digelontorkan. Tahun ini, alokasi anggaran untuk pendidikan mencapai kisaran Rp 400 triliun.
JK mengatakan, anggaran untuk pendidikan tahun ini jauh lebih besar dibanding anggaran di sektor lain, termasuk untuk proyek infrastruktur yang hanya sekitar Rp 100 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, dia menilai seharusnya kualitas pendidikan di Indonesia bisa meningkatkan lebih signifikan.
Baca juga: Kalla: Anggaran Pendidikan Terus Naik, Dampak Tak Signifikan
"Pertanyaannya selalu, kenapa dengan anggaran yang naik terus per tahun, kita belum mengalami kenaikan yang signifikan di pendidikan, dibandingkan negara-negara lain," kata JK di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Depok, Rabu, 7 Februari 2018.
JK membandingkan Indonesia dengan Vietnam. Negara tetangga itu juga menganggarkan 20 persen anggaran belanja negara untuk pendidikan. Namun dia mencatat, kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah dengan Vietnam. "Tingkat pendidikannya lebih tinggi daripada Indonesia dari segi mutu pendidikannya," ujarnya.
Dia pun meminta seluruh pemangku kepentingan membahas solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tak terkecuali, dirinya sendiri sebagai wakil pemerintah.
Baca juga: Persetujuan Jusuf Kalla dan Perginya Guru Budi
Salah satu solusi yang dia tawarkan adalah mengkaji kurikulum pendidikan sesuai perkembangan dunia yang dinamis. Tanpa penyesuaian, kemampuan pelajar tak lagi sesuai dengan kebutuhan dunia.
"Mengenai kurikulum sering ada semacam sinisme yang mengatakan ganti menteri ganti kurikulum. Kurikulum itu memang suatu yang dinamis karena ilmu di dunia ini dinamis," ujar JK.