TEMPO.CO, Jombang - Koalisi partai politik (parpol) pengusung Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko optimistis elektabilitas jago mereka akan kembali naik di Pilkada Jombang 2018 setelah diterpa kasus korupsi. Ketua DPC PKB Kabupaten Jombang Mas’ud Zuremi mengakui elektabilitas Nyono menurun akibat kasus korupsi jual beli jabatan dan pungli dana kapitasi puskesmas.
Mas’ud yakin dalam sepuluh hari mendatang pemberitaan tentang kasus korupsu Nyono akan mereda. “Elektabilitasnya akan stabil dan kembali tertinggi,” kata Ketua DPC PKB Kabupaten Jombang Mas’ud Zuremi, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca:
Maju di Pilkada 2018, Bupati Jombang Malah Terkena ... Uang Suap Bupati Jombang untuk Kampanye Pilkada 2018
Di Pilkada Jombang 2018 Nyono yang berpasangan dengan Mohamad Subaidi diusung lima parpol besar antara lain Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Nasional Demokrat (NasDem). Menurut Mas’ud, meski jagonya tertimpa masalah hukum, tak menyurutkan semangat para pengurus dan kader dari lima parpol pengusung. “Kami malah tambah bersemangat,” ujarnya.
PKB sebagai salah satu pengusung dan pendukung utama Nyono tetap melakukan langkah-langkah untuk menggenjot elektabilitas Nyono-Subaidi. Di antaranya menggelar pertemuan di dua sampai tiga tempat yang dihadiri 200-250 kader perempuan per hari.”
Acara-acara seperti pertemuan itu untuk menguatkan dukungan pada Pilkada 2018. “Masalah seperti ini sudah biasa di dunia politik,” katanya.
Baca juga:
Bupati Jombang Tambah Kepala Daerah dari ...
Bupati Jombang Tersangka Korupsi, Ini Kata ...
Bakal calon wakil bupati pendamping Nyono, Mohamad Subaidi, mengaku tetap optimis memenangi Pilkada meski pasangannya tertimpa masalah hukum. “Sama sekali saya tidak waswas untuk memenangkan. Saya akan fokus untuk memenangkan Pilkada 2018,” kata bekas Ketua DPC PKB yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Jombang ini.
Secara pribadi, kata Subaidi, ia tidak terkait dengan masalah yang menimpa pasangannya di Pilkada 2018. “Saya tidak punya masa lalu dengan pemerintahan di Jombang. Saya clear and clean,” ucapnya. Ia akan menjalankan peran calon bupati Nyono yang ditahan KPK jika sudah ditetapkan sebagai calon oleh KPU. “Mulai dari pengambilan nomor urut, penyampaikan visi misi dan kampanye akan saya lakukan,” ujarnya.
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dan plt Kepala Dinas Kesehatan Jombang Inna Silestyowati ditahan KPK karena terlibat suap. Uang hasil korupsi tersebut digunakan Nyono untuk kepentingan pencalonan di Pilkada 2018. Meski statusnya tersangka, pencalonan Nyono di Pilkada Jombang 2018 tak bisa dibatalkan atau diganti sesuai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2017.