Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batas Maksimal Dana Kampanye Pilgub Jabar Rp 473,39 M

image-gnews
Ilustrasi pilkada Jawa Barat 2018
Ilustrasi pilkada Jawa Barat 2018
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Agus Rustandi mengatakan, batas maksimal dana kampanye di Pilgub Jabar 2018 sudah disepakati dengan seluruh tim kampanye bakal pasangan calon gubernur Jawa Barat.

“Tadi disepakati total pembatasan pengeluaran dana kampanye bagi pasangan calon pilkada Jabar ini Rp 473.392.230.787,5,” kata dia di sekretariat KPU Jawa Barat di Bandung, Senin, 5 Februari 2018.

Baca juga: Survei: Elektabilitas Calon PDIP di Pilgub Jabar Masih Rendah

Agus mengatakan, lembaganya awalnya mengusulkan tiga opsi penghitungan dana kampanye maksimal yang rumusannya mengikuti Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2017. Pertama batas pengeluaran kurang lebih Rp 200 miliar, kedua Rp 472 miliar sekian, dan ketiga sampai Rp 1 triliun. 

Menurut Agus, ada 6 komponen untuk menghitung pengeluaran maksimal dana kampanye tersebut. “Berkaitan dengan rapat umum, ada rumus tertentu untuk menentukan biayanya. Lalu berkaitan dengan pertemuan terbatas, tatap muka, dan kegiatan lainnya. Kemudian pembuatan bahan kampanye, jasa manajemen konsultan, alat peraga kampanye, serta bahan kampanye,” kata dia.

Perbedaan perhitungan dari tiga tawaran itu mengikuti perhitungan bahan kampanye yang mengambil porsi paling besar. Ada 9 item bahan kampanye mulai dari penutup kepala, kaos, hingga payung dihitung dari jumlah pemilih. “Ini yang paling besar. Kalau Rp 1 triliun itu bahan kampanye kita buat 100 persen jumlah pemilih, kalau Rp 472 miliar itu bahan kampanyenya antara 1-10 persennya,” kata Agus.

Agus mengatakan, seluruh tim kampanye yang hadir menyepakati mengambil opsi Rp 472 miliar. Kendati ada usulan perubahan dalam salah satu komponenennya sehingga disepakati angka maksimal dana kampanye Rp 473 miliar. “Frekuensi kegiatan pertemuan terbatas. Usulan kita 60 kali, ternyata ada tim kampanye yang mengusulkan agar dihitung 3 kali di tiap 27 kabupaten/kota,” kata dia.

Agus mengatakan, KPU Jawa Barat akan menetapkan dana maksimal itu dalam keputusan KPU yang akan dikirimkan pada Bawaslu dan masing-masing tim kampanye. “Ini akan menjadi dasar bagi Bawaslu untuk mengawasi proses pelaksanaan kampanye,” kata dia.

Salah satu tim kampanye pasangan calon sempat mempertanyakan honor saksi yang tidak masuk hitungan dana kampanye. “Honor saksi belum diatur. Peraturan KPU hanya mengatur pembiayaan dana kampanye selama masa kampanye. Honor saksi itu dikeluarkan bukan pada masa kampanye, tapi setelah selesai kampanye sehingga tidak diatur di sini dana untuk saksi di TPS,” kata Agus.

Agus mengatakan, dana kampanye maksimal Rp 473 miliar itu relatif cukup mengingat luas wilayah dan jumlah pemilih di Jawa Barat. Sebagai pembanding, dana kampanye maksimal untuk pilkada gubernur DKI lalu menembus Rp 300 miliar. “Menurut tim kampanye cukup rasional dengan jumlah pemilih dan wilayah Jawa Barat yang cukup luas,” kata dia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus mengatakan, selanjutnya masing-masing pasangan calon harus mengirimkan laporan dana kampanye paling lambat 14 Februari 2018 nanti. “Laporan dana kampanye awal itu paling lambat 1 haris sebelum pelaksanaan kampanye,” kata dia. KPU akan mengumumkan saldo awal dana kampanye yang diserahkan masing-masing calon.

Dana kampanye tersebut nantinya wajib dilaporkan setelah pelaksanaan kampanye oleh masing-masing tim kampanye calon gubernur Jawa Barat, untuk selanjutnya akan di audit oleh Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk KPU. “Hasil audit itu akan di umumkan pada publik,” kata Agus.

Agus mengatakan, bagi calon gubernur yang ketahuan menggunakan dana kampanye lebih besar dari dana maksimal kampanye itu bisa terancam dicoret dari pencalonan. “Kalau ditemukan kelebihan sumbangan, ditemukan kelebihan penggunaan dana kampanye, kita akan klarifikasi dan teliti. Kalau terbukti, sanksinya pembatalan calon oleh KPU,” kata dia.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Abdi Yuhana, mewakili tim kampanye pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan, mengatakan, dana yang akan disediakan bergantung kebutuhan. “Kebutuhan yang paling penting dalam pilkada ini ada pada penambahan alat peraga. Kami diberikan kewenangan untuk menambah sampai 150 persennya,” kata dia.

Abdi mengatakan, alat peraga kampanye menjadi media sosialisasi tim pasangan calon yang paling efektif. “Kami akan memproduksi itu,” kata dia.

Abdi mengatakan, komponen biaya yang terbesar selanjutnya dalam pemilihan gubernur adalah dana saksi yang dikerahkan mengawasi pencoblosan hingga mengawalnya saat penghitungan suara berjenjang. “Ada sekitar 80 ribu saksi yang harus dibiayai,” kata dia.

Menurut Abdi, dana saksi ini harusnya ikut dilaporkan. “Dana saksi ini harusnya dilaporkan juga, karena kebutuhannya tidak bisa kita tutupi. Enggak mungkin misalnya menempatkan saksi tapi tidak memberikan uang transportasi. Jadi daripada menutupinya, lebih baik kita buka apa adanya,” kata dia.

Abdi mengatakan, pembiayaan dana kampanye pasangan Hasanudin-Anton Charliyan di Pilgub Jabar akan dikumpulkan dari sumbangan kader, termasuk anggota Dewan yang berasal dari Jawa Barat. “Biayanya gotong royong semua kader,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ridwan Kamil Dilantik Jadi Gubernur Jawa Barat Besok

4 September 2018

Ridwan Kamil, Uu Ruzhanul Ulum, dan Emil Dardak berfoto bersama setelah menemui Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy, untuk melaporkan hasil pilkada Jawa Barat di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Juli 2018. Tempo/Rezki Alvionitasari.
Ridwan Kamil Dilantik Jadi Gubernur Jawa Barat Besok

Ridwan Kamil bakal dilantik berbarengan dengan kepala daerah dari delapan provinsi lainnya.


Rekapitulasi KPU, Ridwan Kamil Menang Pilgub Jabar 2018

8 Juli 2018

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kami didampingi istrinya Atalia Praratya (kiri), memberikan keterangan kepada awak media di pusat hitung cepat Rindu di Bandung, Rabu, 27 Juni 2018. TEMPO/Prima Mulia
Rekapitulasi KPU, Ridwan Kamil Menang Pilgub Jabar 2018

Dalam rekapitulasi KPU Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum mendapat 32,88 persen suara.


Polisi Jaga Ketat Rapat KPU Soal Rekapitulasi Suara Pilgub Jabar

8 Juli 2018

Badut menyambut pemilih pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat di Kampung Karnaval Pilkada di RW3 Depok Jaya, Pancoranmas, Kota Depok, Rabu, 27 Juni 2018. Tempo/Imam Hamdi
Polisi Jaga Ketat Rapat KPU Soal Rekapitulasi Suara Pilgub Jabar

Polisi jaga ketat kantor KPU Jawa Barat yang akan rapat pleno hasil Pilgub Jabar 2018.


Alasan Prabowo Bakal Gugat Hasil Pilkada Jabar, Jateng dan Jatim

8 Juli 2018

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri), bergegas seusai menjenguk Pengasuh PP. Al Islah Bondowoso KH  Maksoem yang sedang sakit di RS Delta Surya Sidoarjo, Jawa Timur, 3 Mei 2018. Prabowo Subianto melakukan safari di sejumlah tempat di Jawa Timur selama empat hari. ANTARA/Umarul Faruq
Alasan Prabowo Bakal Gugat Hasil Pilkada Jabar, Jateng dan Jatim

Prabowo menyatakan siap mengambil langkah-langkah untuk menggugat, jika pengumuman menyatakan calon-calon yang diusung partainya kalah di pilkada.


KPUD Gelar Rapat Rekapitulasi Suara Pilgub Jabar Ahad Lusa

6 Juli 2018

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
KPUD Gelar Rapat Rekapitulasi Suara Pilgub Jabar Ahad Lusa

Sepekan kemudian, KPUD akan kembali menggelar rapat pleno Pilgub Jabar tentang penetapan calon gubernur terpilih.


Pilgub Jabar, Ridwan Kamil Menang Telak di Kota Bandung

6 Juli 2018

Ridwan Kamil, Uu Ruzhanul Ulum, dan Emil Dardak berfoto bersama setelah menemui Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy, untuk melaporkan hasil pilkada Jawa Barat di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Juli 2018. Tempo/Rezki Alvionitasari.
Pilgub Jabar, Ridwan Kamil Menang Telak di Kota Bandung

Pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum meraih sekitar 650 ribu suara.


PKS: Animo Masyarakat Jawa Barat Ganti Presiden Cukup Besar

5 Juli 2018

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Sudrajat dan Ahmad Syaikhu membawa kaus bertuliskan 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden. Aksi ini membuat situasi debat publik kedua Pilgub Jabar di Balairung Universitas Indonesia Depok, semakin panas, Senin (14/5). YouTube
PKS: Animo Masyarakat Jawa Barat Ganti Presiden Cukup Besar

Berdasarkan hasil survei internal PKS, isu ganti presiden 2019 sangat populis di kalangan warga Jawa Barat.


Kisah Pengojek Online Promosikan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

3 Juli 2018

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Ridwan Kamil, memeluk pendukungnya sembari menangis setelah memberikan keterangan kepada awak media di pusat hitung cepat Rindu di Bandung, Rabu, 27 Juni 2018. ANTARA
Kisah Pengojek Online Promosikan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

Ridwan Kamil dianggap bagus menjadi gubernur.


Ridwan Kamil Beri Hadiah Motor untuk Pengemudi Ojek Pendukungnya

3 Juli 2018

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kami didampingi istrinya Atalia Praratya (kiri), memberikan keterangan kepada awak media di pusat hitung cepat Rindu di Bandung, Rabu, 27 Juni 2018. TEMPO/Prima Mulia
Ridwan Kamil Beri Hadiah Motor untuk Pengemudi Ojek Pendukungnya

Ridwan Kamil menerima pengemudi ojek online di rumah pemenangan.


Golkar: Kekalahan di Jawa Barat, Kehilangan yang Sangat Mahal

2 Juli 2018

Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar (kiri)-Dedi Mulyadi (kanan) menyampaikan visi dan misinya pada Debat Publik Putaran Kedua Pillgub Jabar 2018 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, 14 Mei 2018. ANTARA
Golkar: Kekalahan di Jawa Barat, Kehilangan yang Sangat Mahal

Golkar menyebut kekalahan mereka di Pemilihan Gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2018 merupakan kehilangan yang sangat mahal harganya.