TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebutkan dukungan Partai Golongan Karya terhadapnya dipastikan tetap solid menyusul adanya kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur sekaligus Bupati Jombang, Nyono Suharli.
"Harus dibedakan antara person dan institusi. Saya rasa teman-teman akan melihat bagaimana secara institusional dan personel. Secara personel, itu kasus hukum dan masuk wilayah hukum. Tapi, secara institusi, mereka tetap menjadi bagian satu kesatuan mendukung dan memenangkan Khofifah-Emil," katanya dalam acara Peringatan Hari Lahir Ke-72 Muslimat Nahdlatul Ulama di area Simpang Lima Gumul (SLG), Kabupaten Kediri, Ahad, 4 Februari 2018.
Baca juga: Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil Bangun Rumah Aspirasi
Ia juga mengaku terus koordinasi dengan jajaran pengurus DPD Partai Golkar Jawa Timur. DPD Golkar, ucap dia, tetap memberikan dukungan optimal sesuai dengan komitmen awal yang telah dibangun.
KPK melakukan OTT terhadap Nyono Suharli pada Sabtu, 3 Februari 2018. Kini, KPK telah menetapkan status tersangka pada yang bersangkutan atas dugaan menerima sejumlah uang suap terkait dengan perizinan penempatan jabatan di Pemerintah Kabupaten Jombang.
Menurut Khofifah, ia dan pasangannya, Emil Dardak, serta seluruh tim juga terus menyapa seluruh masyarakat Jawa Timur. Salah satunya dilakukan saat kegiatan Peringatan Harlah Ke-72 Muslimat NU di Kabupaten Kediri. Selain kegiatan harlah, terdapat beragam kegiatan silaturahmi lain dengan warga di Kabupaten Kediri.
"Ini bagian dari perluasan penyapaan kami. Mas Emil pekan lalu juga sudah di sini (Kabupaten Kediri), dan saya kebetulan punya jadwal di sini, dan Mas Emil di Trenggalek. Relawan juga terus bergerak. Mudah-mudahan ini menjadi bagian maksimalisasi penyapaan," tuturnya.
Baca juga: Ketika Khofifah Sindir 'Darah Biru' Jadi Alat Kampanye Pilkada
Khofifah Indar Parawansa akan ikut pilkada Jawa Timur dengan pasangannya, Emil Dardak, yang merupakan Bupati Trenggalek. Pasangan ini akan berhadapan dengan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.