TEMPO.CO, Sumenep - Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, memetakan potensi konflik setiap tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur 2018. Ini dilakukan untuk menyiapkan antisipasi yang diperlukan.
"Segala kemungkinan bisa saja terjadi dan kami harus menyiapkan antisipasinya, termasuk potensi kerawanan pada masa pilkada Jawa Timur 2018," kata Kapolres Sumenep Ajun Komisaris Besar Fadillah Zulkarnaen di Sumenep, Jumat, 26 Januari 2018.
Baca Juga:
Baca juga: KPU NTT Ingatkan Belum Waktunya Berkampanye Pilkada di Media
Sesuai hasil pemetaan sementara, Sumenep termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan konflik yang minim. Kalau pun ada, potensi kerawanan lebih diakibatkan sebagai dampak dari kondisi geografis, yakni Sumenep memiliki puluhan pulau berpenghuni. Di sisi lain, jumlah anggota Polres Sumenep hingga sekarang hanya sekitar 700 personel.
"Ada keterbatasan jumlah personel kami, misalnya jika dibandingkan dengan jumlah tempat pemungutan suara pilkada Jawa Timur 2018 yang telah ditetapkan sebanyak 2.400 unit," ujar Fadillah.
Sumenep terdiri atas 334 desa/kelurahan di 18 kecamatan di wilayah daratan dan 9 kecamatan di pulau. Kabupaten ini memiliki 48 pulau berpenghuni.
Baca juga: Cara Kreatif KPU Menggaet Pemilih Pemula di Pilkada Jawa Barat
Fadillah menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu, pihaknya senantiasa mengingatkan jajarannya untuk lebih awas mengamati situasi dan kondisi masyarakat pada setiap tahapan pilkada Jawa Timur 2018. Semua unsur dan kesatuan di Polres Sumenep diminta bersatu-padu mencegah hal-hal tak diinginkan.
"Kami juga terus berkomunikasi sekaligus meminta dukungan kepada seluruh elemen masyarakat di Sumenep demi suksesnya Pilkada Jawa Timur 2018," kata dia.
ANTARA