TEMPO.CO, Bandung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menargetkan jumlah pemilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2018 sebanyak 75 persen. Target itu dianggap sudah bagus dibanding pemilihan pada periode sebelumnya.
"Sekarang 75 persen targetnya sudah sangat bagus itu," ucap anggota KPU Jawa Barat, Nina Yuningsih, di Bandung, Kamis, 25 Januari 2018.
Baca juga: Telkom University Bikin Aplikasi untuk Tunarungu di Pilgub Jabar
Nina mengatakan target itu berdasarkan pengalaman partisipasi pemilih sebelumnya. Pada pemilihan gubernur 2013, jumlah pemilih sebanyak 63 persen. Lalu, pada pemilihan legislatif 2014, angkanya naik 10 persen menjadi 73 persen.
Menurut Nina, berdasarkan hasil analisis data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4), calon pemilih sekitar 32,5 juta. Sebanyak 7 persen di antaranya atau 2.275.000 orang adalah pemilih pemula. "Seperti pelajar SMA atau mahasiswa yang belum pernah memilih," ucapnya.
Data pencocokan dan penelitian (coklit) pemilih yang terbaru nantinya akan diolah untuk memetakan sebaran pemilih pemula. Khusus pemilih pemula dan muda, KPU Jawa Barat menyiapkan beberapa program untuk mencapai target pemilih.
Program masif sosialisasi pilkada Jawa Barat 2018 ke pemilih pemula itu seperti electainment on campus. "Kami melibatkan satu perguruan tinggi di tiap kota dan kabupaten," ujar Nina.
Baca juga: Anaknya Ikut Pilkada, Alex Noerdin Bantah Ada Dinasti Politik
Acara sosialisasi di kampus itu akan mengundang pelajar dan mahasiswa. Koordinatornya, tutur Nina, adalah Universitas Indonesia yang dianggap telah berpengalaman dengan program sejenis pada 2014. Total, KPU Jawa Barat bekerja sama dengan 30 kampus.
Selain itu, ada program pendidikan politik bagi pemilih muda agar proses demokrasi berkualitas baik. "Pemilih muda itu berumur 17-25 tahun. Mereka biasanya labil, jadi perlu diberikan pendidikan politik," tutur Nina.