TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua telah memetakan sejumlah wilayah yang diprediksi rawan konflik saat pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018. Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyebutkan empat daerah rawan kericuhan yang menjadi perhatian khusus kepolisian.
“Ada beberapa daerah, seperti Jayawijaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Paniai. Itu termasuk daerah-daerah yang memiliki potensi kerawanan dan perlu kami antisipasi,” kata Boy, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Melawai, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca juga: Amankan Pilkada 2018, Polda Papua Kerahkan 14 Ribu Personel
Badan Pengawas Pemilu sebelumnya mengategorikan Papua sebagai provinsi dengan indeks kerawanan pemilu tertinggi dalam pilkada 2018. Papua memiliki nilai indeks kerawanan hingga 3,41. Hal itu disebabkan oleh partisipasi pemantau pemilu dan perlindungan terhadap hak pemilih yang minim.
Baca juga: Kantor KPU Jayawijaya Papua Dirusak Massa, 3 Orang Terluka
Sementara itu, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan penyebab tingginya kerawanan di pilkada Papua adalah hanya ada dua pasangan calon. Papua rawan karena persaingan satu lawan satu pasangan calon Lukas Enembe-Klemen Tinan serta pasangan John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwa.
Untuk mengantisipasi kerawanan tersebut, Polda Papua akan mengerahkan 14 ribu lebih personelnya. Ribuan anggota pengaman itu termasuk 2.800 personel TNI dan sekitar 4.000 personel Perlindungan Masyarakat.