Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunjungi Rumah Kelahiran Bung Karno, Puti Guntur Soekarno Terharu

image-gnews
Bakal calon wakil gubernur Jatim, Puti Guntur Soekarno mengunjungi rumah kelahiran proklamator RI, Soekarno di jalan Pandean IV, Surabaya,  22 Januari 2018. TEMPO/Artika Farmita
Bakal calon wakil gubernur Jatim, Puti Guntur Soekarno mengunjungi rumah kelahiran proklamator RI, Soekarno di jalan Pandean IV, Surabaya, 22 Januari 2018. TEMPO/Artika Farmita
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya – Bakal calon wakil gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno, tak dapat menyembunyikan perasaan harunya saat menginjakkan kaki di rumah kelahiran kakeknya, Presiden Sukarno, di kampung Pandean, Surabaya, Senin, 22 Januari 2018. Menurut Puti dia baru mengetahui rumah kelahiran proklamator RI tersebut.

Sebelum masuk ke dalam rumah mungil berukuran sekitar 6 x 14 meter tersebut, Puti mengungkapkan rasa bahagianya bisa mendapat kesempatan untuk berkunjung ke tempat lahir. “Mungkin dulu suasana tidak seperti ini, ya. Dulu lahir dalam kesederhanaan, tahun 1901. Sempat terharu juga,” ucapnya lalu terdiam.

Baca: Puti Guntur Soekarno Temui Gus Solah, Ini yang Dibicarakan

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang mendampingi Puti menyodorkan selembar tisu untuk menyeka air matanya.  Tak lama, ia kembali melanjutkan ucapannya. “Alhamdulillah saya bisa menginjakkan kaki di rumah tempat kakek saya dilahirkan.”

Puti  berpesan agar warga Jawa Timur tak meninggalkan sejarah. Yang terpenting, kata dia, ialah bagaimana membangkitkan memori kolektif sejarah Indonesia. “Bahwa di Gang Pandean ini lahir seorang pendiri bangsa, presiden pertama Republik Indonesia dan Pancasila,” tuturnya.

Simak: Pengamat Sebut Nama Soekarno Modal Besar Kemenangan Puti Guntur

Rumah sederhana milik keluarga Jamilah itu baru diketahui sebagai tempat lahir Bung Karno sejak 2010 pascapenelitian oleh pengamat sejarah, Peter A. Rohi. Berdasarkan penelian Peter, Sukarno lahir dan pernah tinggal kawasan Pandean dan Peneleh ketika remaja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, berdasarkan kisah dari sesepuh Paneleh yang selalu dikisahkan kepada anak cucunya, disebutkan bahwa Sukarno memang tinggal di rumah itu ketika masa kecil hingga remajanya. Hal iti dapat dibuktikan dari nomor gang di kelurahan Paneleh yang tidak berurutan antara gang 1 sampai 4. Kondisi itu ditengarai sebagai salah satu cara untuk mengecoh para penjajah yang mengejar Bung Karno.

Lihat: Beda Azwar Anas dan Puti Guntur Menurut Saifullah Yusuf

Usai berkunjung ke rumah kelahiran Sukarno, Puti Guntur lalu melanjutkan upaya tapak tilas ke rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII. Masih berada dalam satu kawasan, rumah itu menjadi tempat Bung Karno indekos sembari belajar mengenai politik bersama tokoh bangsa yang lain.

Sepanjang perjalanan dari Pandean ke Peneleh, Puti menerka-nerka bagaimana kehidupan masa kecil kakeknya itu. “Saya tadi akhirnya membayangkan bagaimana beliau belajar mengaji di dekat tepian sungai, berlari-lari di pinggiran sungai. Kan di sekitar sini dekat sungai dan banyak perkampungan kecil,” ucapnya lalu tersenyum.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siapa Pencetus Nama Pramuka?

42 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. Getty Images
Siapa Pencetus Nama Pramuka?

Nama Pramuka diusulkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang mendapat inspirasi dari kata Poromuko, yang berarti pasukan terdepan dalam perang.


Begini Sejarah Awal Mula Masuknya Gerakan Pramuka di Indonesia

42 hari lalu

Suasana upacara api unggun dalam acara Persami (Perkemahan Sabtu-Minggu) untuk memperingati Hari Pramuka ke-61, di lapangan SD Negeri Anyelir 1, Depok, Sabtu, 13 Agustus 2022. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Begini Sejarah Awal Mula Masuknya Gerakan Pramuka di Indonesia

Awal terbentuknya Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie pada 1912.


Siti Nurbaya Bebaskan Hutan Kawasan Sukapura, Bermula dari Program Transmigrasi Presiden Sukarno

43 hari lalu

Ilustrasi sengketa tanah. Pixabay/Brenkee
Siti Nurbaya Bebaskan Hutan Kawasan Sukapura, Bermula dari Program Transmigrasi Presiden Sukarno

Masyarakat di Pekon (Desa) Sukapura, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat menerima SK pembebasan hutan kawasan dari Menteri Siti Nurbaya.


LRT Jabodebek Akan Diresmikan: Ini Jejak Trem di Jakarta, Pernah Jadi Denyut Nadi Batavia

8 Juli 2023

Pekerja membongkar aspal yang menutup jalur trem masa kolonial Belanda  di kawasan Gajah Mada, Jakarta, Rabu, 9 November 2022. Nantinya jalur trem peninggalan Belanda tersebut akan dipindahkan dan disimpan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
LRT Jabodebek Akan Diresmikan: Ini Jejak Trem di Jakarta, Pernah Jadi Denyut Nadi Batavia

Sebelum LRT Jabodebek yang bakal diresmikan bulan depan, Jakarta yang dahulu Batavia hingga pasca Kemerdekaan pernah memiliki moda Trem.


Trah Sukarno di PDIP dari Megawati, Puan Maharani, Prananda Prabowo hingga Puti Guntur Soekarno

14 Juni 2023

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
Trah Sukarno di PDIP dari Megawati, Puan Maharani, Prananda Prabowo hingga Puti Guntur Soekarno

PDIP tak bisa lepas dari sosok Sukarno. Keturunan Bung Karno melabuhkan kapal politik mereka di PDIP mulai Megawati hingga Puan Maharani.


Kilas Balik Peristiwa Percobaan Pembunuhan Presiden Sukarno Oleh Pemberontak DI/TII 62 Tahun Lalu

15 Mei 2023

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Kilas Balik Peristiwa Percobaan Pembunuhan Presiden Sukarno Oleh Pemberontak DI/TII 62 Tahun Lalu

Terjadi pada 1962 begini kilas balik penembakan Presiden Sukarno oleh anggota DI/TII.


Kilas Balik Perjanjian Roem-Roijen 74 Tahun Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

7 Mei 2023

Rumah bergaya indische di Jalan Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta. Pada agresi militer Belanda kedua tahun 1948, Presiden Soekarno dan keluarga pernah menjadikan rumah ini sebagai tempat persembunyian. Tempo/Anang Zakaria
Kilas Balik Perjanjian Roem-Roijen 74 Tahun Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Usai proklamasi, Indonesia juga berusaha mempertahankan kemerdekaan melalui jalur diplomatik tanpa kekerasan, salah satunya perjanjian Roem-Roijen.


Mengenang 68 Tahun Sejarah Konferensi Asia Afrika di Bandung

18 April 2023

PM India, Jawaharlal Nehru (tengah), didampingi penerjemah saat berbincang dengan PM Cina, Chou En Lai (kiri) di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Howard Sochurek/The LIFE Picture Collection/Getty Images
Mengenang 68 Tahun Sejarah Konferensi Asia Afrika di Bandung

Konferensi Asia Afrika 1955 menghasilkan keputusan: memajukan kerja sama antar negara Asia-Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan budaya


Menapaki Sejarah Masjid Mungsolkanas di Kota Bandung yang Berusia 1,5 Abad

31 Maret 2023

Masjid Mungsokolnas, Bandung. TEMPO/Hatta Muarabagja
Menapaki Sejarah Masjid Mungsolkanas di Kota Bandung yang Berusia 1,5 Abad

Masjid Mungsolkanas dibangun pada 1869 oleh seorang ulama bernama KH Abdulrohim yang kerap dipanggil Mama Aden.


Cerita Rumah Fatmawati 'Tak Mau Dimadu' usai Presiden Sukarno Menikahi Hartini

19 Januari 2023

Presiden Sukarno didampingi Ibu Negara Fatmawati menghadiri KTT KAA pertama di Bandung, April 1955. Dok. Paul Tedjasurja
Cerita Rumah Fatmawati 'Tak Mau Dimadu' usai Presiden Sukarno Menikahi Hartini

Rumah di Jalan Sriwijaya Raya Nomor 26, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menjadi salah satu saksi kehidupan Fatmawati, sebagai ibu negara.