TEMPO.CO, Jakarta -Berencana dan bersiap maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat, Puti Pramatha Puspa Seruni Paundrianagari alias Puti Guntur Soekarno justru dicalonkan PDI Perjuangan menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur, mendampingi Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Keputusan ini bagi Puti, adalah takdir.
“Kami tidak berencana, bahkan sampai detik terakhir. Yang jelas, ini pasti ada campur tangan Allah SWT sehingga ini terjadi " kata Puti Guntur Soekarno ketika bercakap-cakap di kantor Tempo, Kamis 18 Januari 2018.
Puti teringat sering dipertemukan Saifullah Yusuf secara tidak sengaja. Misalnya ketika Puti sekeluarga menunaikan ibadah haji sekitar tahun 1999. Saat itu, Puti dan rombongan keluarga besar Soekarno naik haji di Mekkah dan bertemu Saifullah Yusuf dan Muhaimin, juga para kiai PKB awal reformasi di tanah Suci.
BACA: Drama di Balik Penetapan Puti Guntur Soekarno Maju Pilgub Jatim
Kedua, pertemuan tak sengaja saat ia menghadiri haul Bung Karno di Blitar, 5 Juni 2017 lalu. Bahkan ada kejadian unik saat mereka berdua usai menziarahi makam Presiden pertama Soekarno yang juga kakek Puti. Puti adalah putri semata wayang Guntur Soekarno, anak sulung Bung Karno.
Di tepi makam, usai berdoa di makam kakeknya, Puti disapa Gus Ipul dan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode itu bertanya. "Piye Mbak, jadi maju?" Puti menjawab jadi dan memastikan, sepulang dari Blitar langsung mendaftar ikut penjaringan kandidat di partainya untuk di Jawa Barat. Sebaliknya, Puti juga menanyakan keseriusan Saifullah Yusuf dan Ketua PBNU maju Pilkada Jatim.
Tak sadar, menurut Puti, keduanya langsung saling mengenggam tangan dan mengacungkan tos. "Kita saling mendoakan untuk maju bareng" kata Puti menuturkan.
Puti mengaku teringat kejadian itu setelah beberapa bulan setelahnya, tepatnya 11 Januari 2018 kemarin, selepas mendaftar di KPU Jawa Timur, menziarahi makam Soekarno. Puti memang maju bersama Gus Ipul, tapi tidak di Jawa Barat, melainkan maju bersama dalam pengertian berduet bersama. " Ini takdir, kita seperti dipertemukan dan didoakan oleh para kakek" kata Puti.
BACA:Maju Pilgub Jatim, Puti Guntur Soekarno Dapat Pesan dari Bapaknya
Jika Puti adalah cucu Soekarno, Saifullah Yusuf adalah cicit pendiri NU Kiai Bisri Syansury, salah satu kiai besar NU yang duduk di Majelis Konstituante. Hubungan Soekarno dan Kiai NU dikenang sebagai perkawinan nasionalis religius yang memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saifullah Yusuf sendiri juga menyebut perjodohan politik dengan Puti adalah suratan takdir. Menurut dia, sejak awal dan bahkan sudah direncanakan ia akan maju bersama Azwar Anas, Bupati Banyuwangi. Namun Anas belakangan mundur, dan para kiai menganjurkan Saifullah Yusuf memilih Puti Guntur. " Inilah yang disebut takdir," kata Gus Ipul, Rabu 10 Januari 2018.
Saifullah Yusuf sendiri memuji kemampuan dan kapasitas Puti sebagai anggota DPR dua periode yang memiliki banyak pengalaman karena termasuk aktivis, dosen, enerjik serta aktif berorganisasi.“Saya yakin dan optimistis Mbak Puti tidak diragukan kemampuannya. Nantinya, masyarakat Jatim akan mengenal dan cinta terhadap Mbak Puti,” katanya.
Lahir di Jakarta, 26 Juni 1971, Puti Guntur Soekarnomemulai debut politiknya dengan menjadi anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan sejak Pemilu 2009, termasuk saat ini sebagai anggota Komisi X DPR RI.
Pasangan ini diusung gabungan empat partai politik dengan total 58 kursi, yakni PKB (20 kursi), PDI Perjuangan (19 kursi), PKS (6 kursi) serta Partai Gerindra (13 kursi).