TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga bakal calon Gubernur Jawa Tengah berharap isu SARA, hoax, dan ujaran kebencian tak melanda suasana pemilihan gubernur Jawa Tengah nanti.
"Kalau mulai ada yang menyebar SARA, fitnah, dan kabar nggak bener ya digebuki bareng-bareng. Harus diluruskan sehingga dia (penyebar fitnah) itu tidak ndlodroh (keterusan)," ujar Ganjar di sela melantik pengurus Keluarga Alumni Mahasiswa Universitas Gadjah Mada di Kantor Gubernur DIY, Jumat 19 Januari 2018.
Baca juga: ASN Dilarang Foto Bareng Kandidat Pilkada, Istri Ganjar Disoal
Ganjar menuturkan tanggung jawab untuk mengantisipasi kampanye SARA dan hoax tidak hanya terletak pada calon gubernur dan tim sukses, tapi juga penegak hukum, masyarakat dan media.
"Antar calon dan tim sukses kan sudah berkali kali ketemu dan berkomitmen menjaga jangan sampai ada kampanye SARA dan hoax, jadi kalau tetap ada yang melakukan kita gebug bareng," ujarnya.
Ganjar menilai dari seluruh wilayah di Jawa Tengah tak ada satu daerah khusus yang harus diwaspadai karena gampang digesek dengan isu SARA. "Enggal ada yang rawan, Jawa tengah itu anteng saja, meski kemarin pas Jawa Timur ada calon ramai, Jawa Barat ada calon ramai," ujar Ganjar.
Ganjar bakal berpasangan Taj Yasin dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah. Pasangan ini didukung PDIP (31 kursi DPRD Jateng), PPP (8 kursi DPRD), Golkar (10 kursi DPRD), Demokrat (9 kursi) dan NasDem.
Ganjar Pranowo-Taj Yasin kemungkinan besar akan bertarung dengan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah yang didukung Gerindra (11 kursi DPRD), PKS (10 kursi DPRD), PAN (8 kursi DPRD), dan PKB (13 kursi DPRD).
