Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pernah Kalah Dukung Khofifah di Pilkada, Fatayat Banting Setir

image-gnews
Pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak bersama para petinggi partai pengusung saat mendaftar di KPU Jawa Timur, 10 Januari 2018. TEMPO/Nur Hadi
Pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak bersama para petinggi partai pengusung saat mendaftar di KPU Jawa Timur, 10 Januari 2018. TEMPO/Nur Hadi
Iklan

TEMPO.CO, Tulungagung -Dua kali kalah mengusung Khofifah Indar Parawansa menjadi gubernur Jawa Timur membuat Fatayat NU banting setir. Badan otonom perempuan Nahdlatul Ulama ini mendukung Saifullah Yusuf sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.

Ketua Pengurus Cabang Fatayat NU Tulungagung Nihayatus Sholihah mengatakan keputusan untuk mendukung Gus Ipul, panggilan  Saifullah, sebagai calon gubernur ini sudah melalui ikhtiar politik panjang. Keputusan ini juga disebutnya sejalan dengan sikap PWNU Jawa Timur dan para kiai. ”Kami realistis saja,” kata Niha saat dihubungi Tempo, Kamis 18 Januari 2018.

Baca:
Mensos Khofifah Indar Parawansa Ajukan ...
Idrus Marham Jadi Menteri Sosial Gantikan Khofifah

Melalui persetujuan mayoritas anggota Fatayat Tulungagung, Niha menetapkan dua sikap politik dalam pemilihan gubernur dan bupati Tulungagung. Selain mendukung pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno dalam pemilihan gubernur, Fatayat Tulungagung juga mendukung pasangan Syahri Mulyo dan Maryoto Birowo dalam pemilihan bupati.

Keputusan mendukung calon inkumben ini, kata Niha, didasarkan pada pengalaman kerja mereka selama ini. Fatayat tidak ingin momentum pemilihan kepala daerah ini seperti membeli kucing dalam karung, tanpa mengetahui kapasitas dan komitmen mereka. Di Jawa Timur dan Kabupaten Tulungagung, kepemimpinan Gus Ipul dan Bupati Syahri Mulyo telah terbukti berjalan sesuai keinginan masyarakat.

Alasan lain bagi Fatayat untuk memilih Gus Ipul adalah kepribadiannya yang supel dan tawadu’ kepada kiai. Di mata Niha, kepatuhan seorang pejabat atau pemimpin kepada kiai merupakan modal utama menjalankan pemerintahan yang amanah. “Gus Ipul itu tawadu’ (patuh) kepada kiai,” kata Niha.

Baca juga:
Temui JK, Khofifah Pamit Ikut Pemilihan ...
Terima Rekomendasi Pilgub Jatim, Khofifah-Emil ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia berharap sikap politik Fatayat ini tidak akan menjadi pro-kontra dan menimbulkan gesekan di akar rumput, terutama dengan organisasi badan otonom NU lain seperti Muslimat. Apalagi dalam dua pemilihan gubernur sebelumnya Fatayat setia mendukung Khofifah yang pernah empat kali memimpin Muslimat yang juga organisasi otonom dalam NU itu meski harus menelan kekalahan hingga dua kali. Niha sendiri kala itu menjabat sekretaris relawan tim pemenangan Khofifah untuk wilayah Kabupaten Tulungagung.

Namun untuk pemilihan ketiga kali ini, Fatayat Tulungagung memilih bersikap lebih rasional dan mencari calon yang berpeluang menang. Niha berharap agar kerukunan yang selama ini terjalin antara Fatayat dengan Muslimat tak terusik atas pilihan politik ini. “Kelak Fatayat juga yang akan menggantikan Muslimat,” katanya.

Simak: Foto Khofifah-Emil, Sekretaris Demokrat Jatim ...

Keputusan Fatayat ini sejalan dengan keputusan organisasi badan otonom NU lain seperti Banser. Barisan Ansor Serbaguna bahkan lebih dulu mengumumkan sikap untuk mendukung Gus Ipul sebagai calon gubernur dan Syahri Mulyo sebagai calon Bupati Tulungagung. Sikap ini diumumkan langsung oleh Komandan Satkornas Banser Alfa Isnaeni di Tulungagung beberapa waktu lalu. “Kami akan selalu mendukung kader sendiri,” kata Alfa.

Sikap berbeda justru dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Tulungagung yang menolak berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Tulungagung. Meski PKB dan PDIP memiliki calon sama di Pilkada Jawa Timur, namun PKB Tulungagung memilih mendukung Margiono bersama delapan partai politik lain. Sementara PDI Perjuangan mengusung pasangan inkumben Syahri Mulyo – Maryoto Birowo dalam Pilkada Tulungagung.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Derita Kekeringan Petani Lumajang, 'Sakramen' dan Persamuhan Itu

4 hari lalu

Lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak ditanami di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Foto: David Priyasidharta
Derita Kekeringan Petani Lumajang, 'Sakramen' dan Persamuhan Itu

Para petani menyoal kerusakan irigasi yang menambah persoalan mereka di tengah kekeringan di Lumajang. Bupati Lumajang berjanji segera menyelesaikan.


Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

5 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.


Gus Yahya: Jokowi Tidak Akan Pernah Jauh dari NU dan Sebaliknya

7 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf (kanan) saat ditemui usai menjenguk D di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, korban masih dirawat usai dianiaya Mario Dandy Satriyo, Minggu, 26 Februari 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Gus Yahya: Jokowi Tidak Akan Pernah Jauh dari NU dan Sebaliknya

Yahya Cholil Staquf memastikan PBNU tak akan pernah jauh dari Presiden Jokowi.


Surya Paloh Sempat Lirik Khofifah dan Yenny Wahid Jadi Pendamping Anies, Kenapa Akhirnya Pilih Muhaimin?

17 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berangkulan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September 2023. PKB menerima tawaran Partai Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Moch Asim
Surya Paloh Sempat Lirik Khofifah dan Yenny Wahid Jadi Pendamping Anies, Kenapa Akhirnya Pilih Muhaimin?

Surya Paloh memilih Muhaimin sebagai pendamping Anies setelah sempat melirik tokoh NU lainnya seperti Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid.


Peter F Gontha Bongkar Alasan Surya Paloh Pilih Muhaimin Iskandar jadi pendamping Anies Baswedan

18 hari lalu

Peter F. Gontha. DOK/TEMPO/ Zulkarnain
Peter F Gontha Bongkar Alasan Surya Paloh Pilih Muhaimin Iskandar jadi pendamping Anies Baswedan

Surya Paloh sudah lama melihat potensi kelompok nasionalis tradisional religius yang direpresentasi kaum santri dari lingkungan NU.


Bukan Hanya Cak Imin, Ini Deretan Tokoh yang Dianggap Merepresentasikan Nahdliyin Saat Ini

18 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menjadi anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) setelah berhasil mengikuti seluruh rangkaian pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) sebagai syarat menjadi anggota Banser di Sekolah Citra Alam Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad, 28 November 2021. Foto: Banser
Bukan Hanya Cak Imin, Ini Deretan Tokoh yang Dianggap Merepresentasikan Nahdliyin Saat Ini

Deretan tokoh Nahdliyin ini ramai dibicarakan jelang Pilpres 2024


Sederet Nama Pernah Dipasangkan dengan Anies Baswedan hingga Cak Imin Menjadi Juaranya

19 hari lalu

Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) berfoto bersama di sela Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September 2023. PKB menerima tawaran Partai Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Moch Asim
Sederet Nama Pernah Dipasangkan dengan Anies Baswedan hingga Cak Imin Menjadi Juaranya

Beberapa nama digadang-gadang menjadi cawapres Anies Baswedan pada Pemilu 2024. Namun, Cak Imin akhirnya yang terpilih.


Gubernur Khofifah Indar Parawansa Perangi Sampah Plastik, Sebut Kebakaran Gunung Arjuno Ulah Manusia

20 hari lalu

Pengunjung melewati Terowongan 4444 dari sampah botol plastik di Museum Plastik, Gresik, Jawa Timur, 28 September 2021. REUTERS/Prasto Wardoyo
Gubernur Khofifah Indar Parawansa Perangi Sampah Plastik, Sebut Kebakaran Gunung Arjuno Ulah Manusia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengoptimalkan penerapan metode reduce, reuse, recycle khususnya terhadap penanganan sampah plastik.


Satgas UU Cipta Kerja Dorong Fatayat NU Miliki NIB, SPP-IRT, dan Sertifikat Halal.

27 hari lalu

Satgas UU Cipta Kerja Dorong Fatayat NU Miliki NIB, SPP-IRT, dan Sertifikat Halal.

Gelar Workshop Kemudahan Perizinan Berusaha, Satgas UU Cipta Kerja Dorong Fatayat NU Miliki NIB, SPP-IRT, dan Sertifikat Halal.


Presiden PKS Dorong Peningkatan Elektoral Anies Baswedan Di Jawa Tengah dan Jawa Timur

38 hari lalu

Presiden PKS Ahmad Syaikhu (tengah) saat menghadiri acara konsolidasi partainya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 18 Agustus 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Presiden PKS Dorong Peningkatan Elektoral Anies Baswedan Di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Presiden PKS mengakui tengah mendorong peningkatan elektoral Anies Baswedan dan partainya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.