TEMPO.CO, Jakarta - Para kiai dari Nahdlatul Ulama menginginkan agar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam pemilihan gubernur Jawa Timur atau Pilgub Jatim 2018. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
“Arahan dari para kiai sepuh dari NU itu menegaskan apa pun yang terjadi antara PKB dan PDIP, atau sebaliknya, untuk tetap bekerja sama di Jatim,” kata Hasto di depan rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kawasan Teuku Umar, Jakarta, Senin, 8 Januari 2018.
Baca: PDIP Utamakan Kader Sendiri Gantikan Azwar Anas di Pilgub Jatim
Menurut Hasto, keinginan para kiai tersebut disampaikan oleh calon gubernur Jawa Timur yang diusung oleh PDIP dan PKB Saifullah Yusuf atau Gus Ipul kepada Megawati. Diketahui, Senin malam, 8 Januari 2018, Gus Ipul menyambangi kediaman Megawati. Kerja sama PDIP dan PKB di Pilgub Jawa Timur ini, kata Hasto, sebagai pertemuan bersejarah antara keluarga besar Nadliyin dengan PDIP.
Saat bertemu dengan Megawati, Hasto menambahkan, Gus Ipul juga menyampaikan berbagai masukan, termasuk soal nama calon wakil gubernur yang akan mendampinginya di Pilgub Jawa Timur. Namun, para kiai menyerahkan sepenuhnya keputusan akhir kepada Megawati.
Sebelumnya, PDIP dan PKB telah mendeklarasikan dukungan kepada duet Saifullah Yusuf atau Gus Ipul-Abdullah Azwar Anas sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jatim. Namun, Azwar Anas menyatakan pengunduran diri setelah foto syur yang diduga merupakan dirinya tersebar, pada Sabtu, 6 Januari 2018.
Baca juga: Ketika Risma Emoh Gantikan Azwar Anas Maju Pilgub Jatim
Gus Ipul enggan membeberkan nama-nama yang diusulkan untuk menjadi pasangannya. Menurut dia, usulan nama yang disampaikannya kepada Megawati masih wacana. Ia hanya berharap nantinya bisa bekerja sama dengan siapa pun yang nanti akan dipilih Megawati.
Ia ingin sosok pasangannya di Pilgub Jatim nanti adalah orang yang bisa melanjutkan apa yang sudah direncanakan selama ini. ”Belum, nantilah. Kalau saya kasih nama nanti keliru. Beberapa nama yang tidak bisa disebutkan itu karena baru berupa aspirasi kader,” kata Gus Ipul di depan rumah Megawati, Senin, 8 Januari 2018.