TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan, dia tak tertarik untuk ikut maju dalam bursa calon Wakil Gubernur Jawa Timur dari PDI Perjuangan setelah pengunduran diri Abdullah Azwar Anas.
“Enggak, karena saya sudah sampaikan di awal mohon maaf saya masih kepengen di Surabaya,” ujarnya kepada wartawan di rumah dinas wali kota, Sabtu, 6 Januari 2018.
Risma mengatakan keputusannya ini sudah bulat sejak beberapa tahun lalu. Perempuan 55 tahun itu pernah santer akan dicalonkan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan Pilgub Jawa Timur. “Saya gak kepingin berubah, itu sudah dari berapa tahun lalu kan?” kata dia.
Baca juga: Umumkan Calon Pilkada 2018 untuk 4 Provinsi, PDIP Pamer Risma
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengembalikan mandat sebagai calon wakil gubernur kepada DPP PDIP hari ini. Anas mundur setelah foto syur yang diduga dirinya beredar luas di masyarakat.
Tak lama setelah itu, jajaran pimpinan PDIP pun bertemu di kediaman Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat. Adapun Risma didatangi oleh Djarot Saiful Hidayat. Kedatangan Djarot diduga untuk melobi Risma menggantikan posisi Anas.
Namun, menurut Risma, keputusannya menolak ikut bertarung dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur sudah final dan telah disampaikan kepada Megawati.
“Iya, saya sudah sampaikan ke beliaunya. Bahkan saya mungkin yang ditawari (maju pilkada Jatim) pertama saat itu. Belum ribut kayak gini. Makanya kemudian keluarlah pilihan Gus Ipul dan Pak Anas itu,” ujarnya.
Baca juga: Anak Wali Kota Risma Datang ke Rumah Megawati, Ada Apa?
Risma menuturkan ia merasa masih berkewajiban menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah dalam memimpin Kota Pahlawan. Ia berharap, kelak meninggalkan Surabaya dalam keadaan masyarakat yang sudah baik.