TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi legowo atas keputusan partainya yang menunjuk kader partai Demokrat Deddy Mizwar sebagai calon gubernur usungan Golkar di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018. Sedangkan ia diposisikan sebagai calon wakil gubernur mendampingi inkumben Deddy Mizwar.
"Saya menghormati Kang Demiz, beliau senior jadi saya wakilnya," kata Dedi di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 5 Januari 2018.
Baca:
Deddy Mizwar Dukung PD, Dedi Mulyadi: Kader Harus Patuhi Partai
Isyarat Dedi Mulyadi Setelah Golkar Ceraikan ...
Deddy Mizwar mengaku bersyukur karena Partai Golkar akhirnya mengusungnya di Pilkada Jawa Barat 2018 berdampingan dengan Dedi Mulyadi. "Alhamdulillah, akhirnya Golkar dan Demokrat memutuskan (memberi dukungan)," kata Deddy saat ditemui di lokasi yang sama.
Selain Golkar dan Demokrat, Deddy Mizwar juga optimis jika Partai Amanat Nasional (PAN) juga akan bergabung dengan koalisi partai pengusungnya. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, kata Deddy, meminta waktu agar ia menunggu selama dua sampai tiga hari sejak kemarin. ”Paling lambat 7 Januari dia akan putuskan," kata Deddy.
Baca juga: Pilgub Jabar 2018, Ada Kemungkinan Golkar Dukung Dedi Mulyadi ...
Sampai saat ini, pasangan calon Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi mendapat dukungan dari dua partai yakni Partai Golkar dengan 17 kursi di DPRD dan Partai Demokrat dengan 12 kursi. Dengan dukungan 29 kursi dari kedua partai itu, duet duo Dedi itu telah melampaui persyaratan dukungan minimal 20 kursi untuk dapat maju di Pilkada Jawa Barat 2018. Jika PAN bergabung, maka dukungan untuk duo Dedi akan bertambah menjadi 33 kursi.
Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar berbeda dukungan untuk Pilpres 2012. Dedi, sebagaimana partainya, Golkar mendukung Jokowi. Sedangkan Deddy meneken pakta integritas Partai Demokrat yang hingga kini belum menentukan dukungan untuk Pilpres 2019.
Dedi Mulyadi tidak mempersoalkan pakta integritas antara Deddy Mizwar dan Partai Demokrat untuk mendukung calon presiden di pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Menurut Dedi Mulyadi, pakta integritas yang ditandatangani oleh Deddy Mizwar itu merupakan hal yang wajar dilakukan Deddy sebagai kader partai Demokrat.
"Kader partai itu wajib mendukung pilihan politik partainya," kata Dedi Mulyadi di kantor DPP Golkar pada Jumat, 5 Desember. Sama dengan dirinya yang pasti menjalankan amanat Golkar.