TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional belum mendapatkan calon untuk diusung di pemilihan gubernur Jawa Timur setelah Yenny Wahid menolak pinangan mereka. Rapat antara para ketua umum yang berlangsung sekitar dua jam di kediaman Prabowo Subianto malam ini berakhir tanpa ada keputusan.
Pascagagal mengajak Yenny Wahid, putri Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid, ketiga partai kembali berusaha mencari sosok tepat yang bisa didaftarkan. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan ketiga partai ini sebenarnya sudah memiliki nama tokoh yang potensial. "Tapi ada hal yang perlu kami sempurnakan, jadi maaf secara detail kami tidak bisa umumkan nama yang terperinci," katanya di rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu, 3 Januari 2018.
Baca juga: Yenny Wahid Tolak Tawaran Gerindra di Pilgub Jatim, Prabowo Sedih
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjelaskan masih ada cukup waktu bagi koalisinya untuk menentukan calon alternatif. Pendaftaran pasangan calon untuk pemilihan gubernur Jawa Timur dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum sejak 8-10 Januari 2018.
Sementara itu, Presiden PKS Sohibul Iman menuturkan meski belum mendapatkan calon yang pas, tiga partai ini komitmen tetap bersama-sama di pilgub Jawa Timur. Sebabnya ia yakin tiga partai ini tidak perlu jalan sendiri-sendiri untuk bergabung dengan gerbong koalisi yang sudah ada.
Sohibul berujar tiga partai ini memiliki pengalaman menentukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di detik-detik terakhir seperti saat pemilihan gubernur DKI Jakarta. "Dari pengalaman yang lalu, besar kemungkinan beberapa deklarasinya di hari terakhir. Mepet akhir pendaftaran," kata dia.
Pemilihan gubernur Jawa Timur saat ini baru diwarnai dengan hadirnya kemungkinan dua pasangan calon, yaitu Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. Adapun nama-nama calon gubernur atau wakil gubernur dari poros Gerindra, PKS, dan PAN yang kerap dibahas adalah anggota DPR Moreno Suprapto dan Bupati Bojonegoro Suyoto, setelah nama Yenny Wahid sempat disebut.