TEMPO.CO, Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Suyoto tidak berani berandai-andai atas beredarnya kabar bahwa dia bakal diusung dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur atau pilgub Jatim. Alasannya, agar partai yang mencalonkan leluasa dan obyektif dalam memilih kader atau tokoh yang dimunculkan. “Makanya saya tak mau berandai-andai,” ujar bupati yang akrab disapa Kang Yoto itu saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Januari 2018.
Kader Partai Amanat Nasional ini mengaku kurang mengikuti pemberitaan soal pilgub Jatim, yang pemungutan suaranya bakal dilaksanakan pada Juni 2018. Menurut Suyoto, dengan tidak mengumbar komentar soal pilgub Jatim, dia memberikan kesempatan kepada poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, serta Partai Keadilan Sejahtera untuk obyektif dan tidak punya beban dalam memilih calon.
Baca: PAN-Gerindra Jajaki Duet Suyoto-Moreno Suprapto di Pilgub Jatim
Selain itu, ucap Kang Yoto, agar Gerindra, PAN, serta PKS bisa lebih tepat dan jitu menentukan jagonya. Dengan demikian, tutur dia, tiga partai tersebut bisa mempersembahkan kader terbaik untuk diabdikan kepada Provinsi Jawa Timur. "Agar bisa memberi banyak manfaat dan contoh kepemimpinan yang berkualitas bagi anak-anak bangsa," katanya.
Suyoto dikabarkan bakal dipasangkan dengan Moreno Suprapto atau Yenny Wahid. Bahkan Dewan Pengurus Pusat PAN bakal mengundang Suyoto ke Jakarta untuk ditanya kesiapannya. Namun Suyoto enggan berkomentar atas rencana tiga partai tersebut mengusungnya. "Sekali lagi, saya tak mau berandai-andai," ucapnya.
Simak: Pilgub Jatim, Koalisi Gerindra-PKS-PAN Harus Cari Figur Kuat
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menuturkan nama Yenny Wahid termasuk yang dibahas di samping Moreno Suprapto dan Suyoto. "(Yenny) baru salah satu calon alternatif yang dipertimbangkan Gerindra," tutur Dasco.
Adapun PAN belum memutuskan sikap bakal bergabung dengan satu dari dua calon yang sudah ada, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf, atau membentuk poros sendiri bersama Gerindra serta PKS. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno menyatakan masih menjajaki sejumlah peluang, termasuk menduetkan Suyoto dengan Moreno.
SUJATMIKO