TEMPO.CO, Jakarta – Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengungkap pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah pada Jumat, 22 Desember 2017. Salah satu isi pertemuan itu, membahas tentang geliat politik dan kandidat yang akan diusung PDIP dalam pemilihan gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018.
Menariknya pertemuan tersebut terjadi saat PDIP dan PKB tidak berada dalam satu poros yang sama dalam Pilgub Jabar. PDIP membuka peluang dengan Golkar untuk mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Sementara PKB masih berdiri di kubu Wali Kota Ridwan Kamil. Lalu apa tujuan pertemuan politik Kiai Maman dengan dua petinggi PDIP itu?
“Segala sesuatu bisa saja terjadi, politik itu dinamis dan semua saat ini serba cair,” kata Maman kepada Tempo pada Rabu, 27 Desember 2017.
Baca: Jika Terpilih Dampingi Ridwan Kamil, Maman Siap Mundur dari DPR
Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LKDNU) itu tidak menjelaskan secara gamblang tawaran politik apa yang diberikan PDIP kepada dirinya. Namun dia mengatakan tindaklanjut pertemuan itu adalah pertemuan antara Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat.
Selain itu, Maman mengatakan tidak menutup diri seandainya PDIP meminang dirinya untuk maju sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat. “Disandingkan dengan siapa pun, sejak awal saya sudah menunjukkan bahwa saya tertantang untuk ikut Pilgub Jawa barat ini, kata dia. “Sebab saya lahir di Jawa Barat dan asli Jabar, punya visi untuk Jawa Barat.”
Baca: Bukan Ridwan Kamil, Golkar Masih Cari Wakil untuk Dedi Mulyadi
Maman mulai santer disebut sebagai salah satu calon yang diajukan PKB untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil. Berdasarkan hasil seleksi 10 orang tim Pansel buatan Ridwan Kamil, nama Maman berada pada peringkat teratas. Namun Emil tak kunjung menunjuk dirinya sebagai pendamping. “PKB jadi bertanya-tanya apa alasan keragu-raguan Emil ini. Dengan sikap seperti ini, tentu PKB mempertimbangkan untuk evaluasi dukungan,” kata Maman.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, segmen pemilih paling dominan di Jawa Barat adalah pemilih sosiologis yang mengutamakan kesamaan karakter dengan kandidatnya, meliputi kesamaan agama, daerah asal, maupun pandangan.
Menurut dia, Megawati tentu akan jeli mempertimbangkan segmen pemilih tersebut dalam memilih kandidat. PDIP sebagai partai pemenang dengan 20 kursi DPRD, yang bisa mengusung calon sendiri, pasti akan menyodorkan calonnya setidaknya untuk posisi Cawagub di pilgub Jabar.
Sampai saat ini, dukungan PDIP masih mengarah kepada Dedi Mulyadi. “PDIP sebagai partai pemenang pasti tidak mau rugi, hanya persoalannya dia tidak punya kader yang berpeluang saja di Jabar. Jadi kenapa tidak meminang kader dari partai lain yang lebih berpeluang? Sudah pasti itu," kata Pangi.