TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Sudrajat mengakui elektabilitasnya masih rendah dibanding calon lain seperti Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi. Namun ia berharap masyarakat Jawa Barat tidak melihat dari popularitas saat menentukan pilihan dalam Pilkada Jabar.
Hal itu dikatakan Sudrajat di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.
Baca juga: PDIP dan Golkar Berkoalisi di Pilkada Jabar
Sudrajat berujar demokrasi Indonesia akan makin berkualitas jika masyarakatnya memilih pemimpin dari segi kualitas, bukan dari popularitas. "Mudah-mudahan saya bisa membaktikan diri saya kepada Jawa Barat," ucapnya.
Untuk mengejar ketertinggalan dari para pesaingnya di Pilkada Jabar, Sudrajat menuturkan bakal intens berkomunikasi dengan masyarakat. Caranya dengan memanfaatkan media sosial dan elektronik serta safari ke daerah-daerah di Jawa Barat.
Sudrajat mengklaim mendapatkan dukungan dari sejumlah ulama kharismatik dan tokoh masyarakat Jawa Barat, sehingga optimistis bisa menang. "Mereka melihat pemimpin Jawa Barat yang akan datang itu lebih pada menjadi tumpuan harapan-harapan mereka," ujarnya.
Sudrajat akan berpasangan dengan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. Pasangan ini mengantongi dukungan dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.
Kepercayaan diri juga disampaikan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Ia mengklaim elektabilitas Sudrajat sebenarnya melonjak drastis. "Naiknya luar biasa," ucapnya.
Adapun Ketua Umum PKS Sohibul Iman menuturkan pekerjaan rumah koalisinya sekarang adalah bagaimana terus mendongkrak elektabilitas Sudrajat. "Akan kami kelilingkan beliau ke seluruh Jawa Barat," ucapnya.
Mayor Jenderal (Purn) Sudrajat merupakan lulusan Akademi Militer pada 1971. Dia pernah menjabat Kapuspen TNI pada 1999. Sudrajat kemudian menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI bidang Ekonomi, setelah itu diangkat menjadi Direktur Jenderal Strategi Pertahanan di Kementerian Pertahanan pada 2003, dan pensiun pada 2005. Setelah pensiun, Sudrajat kemudian diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Cina.