TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra sudah bulat mengusung Moreno Suprapto dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur meskipun banyak pihak yang meragukan kemampuan atlet balap itu sebagai pemain baru di dunia politik.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya tidak memiliki keraguan sedikit pun dalam mengusung Moreno. "Moreno itu kelasnya bukan hanya nasional, tapi internasional. Sebagai atlet balap, dia juga seorang petarung politik yang punya wawasan luas," katanya saat dihubungi Tempo, Ahad, 24 Desember 2017.
Baca: Gerindra Usung Moreno Berpasangan Kader PAN di Pilkada Jatim
Menurut Dasco, Moreno bisa merebut suara pemilih milineal, termasuk santri-santri muda di Jawa Timur. Selain itu, pertimbangan politik lain pengusungan Moreno, kata Dasco, ketika pertama kali maju dalam pemilihan legislatif 2014, putra pembalap legendaris Indonesia, Tinton Suprapto, itu langsung lolos sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2014-2019 dengan perolehan suara lebih dari 52 ribu. "Kakeknya juga pernah memimpin Malang," ujarnya.
Pertimbangan-pertimbangan itulah yang membuat Gerindra yakin terhadap Moreno. Namun Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai Gerindra tidak tepat mengusung Moreno. Alasannya, Moreno belum sepadan bila dibandingkan dengan calon lain, yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak serta Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas.
Simak: Calon Gerindra di Pilkada Jatim, Siapa Moreno di Dunia Politik?
Segmen pemilih Jawa Timur, kata Pangi, adalah nasionalis-religius. "Jadi Khofifah dan Gus Ipul yang sama-sama dari NU ini saja akan bertarung sengit," ucapnya.
Menurut Pangi, hanya Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Anas yang akan head-to-head karena waktu menuju pemilihan gubernur kian mepet. Pangi melihat tak cukup waktu bagi Moreno untuk meningkatkan elektabilitasnya. "Tapi tampilnya Moreno ini bagus untuk proses demokrasi, akan semakin berwarna dan kompetitif," tuturnya.