TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Fadli Zon mengungkap alasan Gerindra beralih hati untuk meminang pembalap Moreno Soeprapto dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Menurut Fadli, pada era sekarang masyarakat akan lebih terbuka dengan sosok-sosok muda yang bergairah.
"Di era sekarang sudah masa-masanya untuk pemimpin muda," kata Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Sabtu, 23 Desember 2017.
Baca juga: Gerindra Meminang Pembalap Moreno untuk Pilgub Jawa Timur
Meskipun akan berhadapan dengan pasangan Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Anas, Fadli melanjutkan, Gerindra sama sekali tidak khawatir untuk mengusung Moreno yang masih muda dalam kontestasi politik merebut kursi nomor wahid di Jawa Timur itu.
"Gerindra akan mengusung Moreno jika dia bersedia, sedang dikomunikasikan," kata Fadli Zon.
Moreno Soeprapto, 35 tahun, adalah pembalap mobil nasional. Adik kandung dari pembalap Ananda Mikola itu juga disebut memiliki garis keturunan dari bupati ke-3 Malang, Raden Tumenggung Ario Notodiningrat.
Gerindra berencana membangun koalisi dengan Partai Amanat Nasional dalam Pilgub Jatim.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan koalisi partainya dengan Gerindra sudah cukup untuk mengusung pasangan cagub-cawagub dalam Pilgub Jatim 2018.
Baca juga: Tak Raih Koalisi di Pilkada, La Nyalla Kembalikan Mandat Gerindra
"Kami dengan Gerindra saja sudah cukup, punya 20 kursi," kata Eddy di Bale Soto, Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Jumat, 24 November 2017.
Menurut Eddy, poros baru yang akan dibentuknya bersama Gerindra punya potensi kemenangan yang cukup. Apalagi, menurut dia, saat ini masyarakat Jawa Timur membutuhkan figur alternatif selain Khofifah dan Saifullah. Secara historis, Eddy menambahkan, belum pernah kader Nahdlatul Ulama menjadi gubernur di Jawa Timur. Seperti diketahui Khofifah dan Saifullah adalah kader-kader NU.